Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...Jangan lupa Share dan Komen ya :)
Otoritas kepolisian New South Wales berhasil menangkap terduga teroris pengikut ISIS yang berencana melakukan serangan teror di Gedung Opera, Sydney pada tanggal 9 September lalu. Dilansir AFP, Minggu 11 September 2016, media lokal mengidentifikasi pria tersebut sebagai warga Sydney bernama Ihsas Khan (22).
Meski Khan masuk dalam daftar pengawasan aparat karena punya paham radikal, dia belum pernah dipenjara. Sampai akhirnya insiden penikaman dan percobaan teror di Gedung Opera terkuak dan Khan merupakan salah satu pelakunya, pemuda radikal tersebut pun ditangkap. Dua hari sebelumnya, polisi Sydney juga menangkap seorang remaja yang hendak berbuat teror di Gedung Opera Sydney. Menurut polisi, serangan teror yang dilakukan Khan dan remaja yang namanya tak disebutkan karena masih tergolong usia di bawah umur, merupakan metode baru.
Pada sidang hari Minggu di pengadilan Paramatta, NSW, Khan didakwa melakukan serangan terorisme dan percobaan pembunuhan terhadap seorang pria di daerah pinggiran Minto, selatan Sydney. Permintaan untuk menjadi tahanan rumah ditolak. Khan akan kembali disidang pekan depan.
"Nama pelaku dikenal aparat. Dia punya paham yang sangat radikal yang terinspirasi ISIS," ujar Wakil Kepala Kepolisian NSW, Catherine Burn kepada para reporter di Sydney, seraya menambahkan bahwa saat
Jaksa penuntut George Brandis mengatakan bahwa hasil investigasitim penyidik menunjukkan bahwa Khan terkait dengan jaringan ISIS. Hal ini terungkap saat para penyidik berhasil menyita sejumlah material yang terkait ddengan kelompok teroris tersebut.
Dilansir ABC Australia Plus, selain didakwa melakukan serangan teroris, Khan juga didakwa melakukan upaya percobaan pembunuhan. Pasalnya, Ihsas Khan menikam seorang warga NSW bernama Wayne Greenhalg (59) beberapa kali di kawasan Olhlfsen Road di Minto pada Sabtu sore waktu setempat. Korban penikaman tersebut kini berada dalam keadaan kritis.
"Kami akan menetapkan dakwaan terhadapnya sebelum pengadilan berlangsung dan ini adalah tindakan yang terinspirasi oleh ISIS, itu adalah tindakan yang disengaja dan itu mengakibatkan seseorang terluka sangat serius," ujar Burn.
Saksi mata mengatakan Greenhalg sempaqt berlari menuju sebuah salon dekat lokasi kejadian setelah berhasil melarikan diri dari penyerangnya. Hal inilah membuat korban berhasil diselamatkan para pegawai salon yang dengan cepat menghubungi petugas medis. Meskipun demikian, kondisi lukanya yang sangat parah membuat Greenhalg sampai saat ini kritis.
Serangan teror terbaru di Sydney ini membuat banyak kalangan kembali teringat pada insiden tahun lalu saat seorang pria menembak gedung di dekat markas besar kepolisian NSW, yang menewaskan seorang pegawai kepolisian. Pelaku sempat berusaha melarikan diri, tetapi berhasil ditembak mati aparat keamanan NSW. Kemudian insiden lainnya terjadi pada akhir 2014 lalu saat warga Australia asal Iran Mohammad Hassan Manteghi alias Syek Harun (50) menyandera 14 pengunjung kafe Lindt di Sydney.
PR
Jual Baju Wanita Dress Blouse Kemeja Jaket Celana Baju Pria Baju Anak Baju Couple Baju Muslim Dll Harga Murah
hubungi SMS/WA/LINE 085721536262 FOLLOW IG @tokotim Bisa kirim ke
seluruh Indonesia
0 Komentar