ERDOGAN TUDING EROPA TAK TULUS

Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...Jangan lupa Share dan Komen ya :)

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menganggap Uni Eropa (UE) tidak tulus dengan janji bantuannya terhadap pengungsi Suriah di Turki. Hal ini memnculkan kekhawatiran tentang kesepakatan Uni Eropa-Turki Maret lalu setelah kekacauan di Turki pascakudeta 15 Juli. "Para pemimpin Eropa tidak tulus," ujar Erdogan mengeluh dalam sebuah wawancara dengan televisi Jerman ARD, dilansir BBC News, Selasa (26/7).

Ia melanjutkan, dari janji akan memberikan 3 miliar euro, Uni Eropa baru membayar sekitar 1 juta hingga 2 juta euro. Turki menjadi tuan rumah bagi sekitar 2,7 juta pengungsi Suriah dan telah mengeluarkan hampir 11 miliar euro. "Turki berpegang pada komitmennya berkenaan dengan pengungsi," katanya.

Sebelum kesepakatan Maret, Yunani kewalahan oleh kehadiran migran dan pengungsi yang tiba dengan perahu dari Turki. Namun, karena kesepakatan antara UE-Turki, jumlah migran yang melintas Aegea ke Yunani dari Turki menurun drastis.

Kesepakatan tersebut mengharuskan Turki untuk mengambil kembali pengungsi Suriah dan migran lainnya yang dicegah dilepas pulau-pulau Yunani. Berdasarkan kesepakatan tersebut, Uni Eropa juga menjanjikan bebas visa wisata untuk Turki ke zona Schengen. Zona tersebut merupakan area pergerakan gratis yang meliputi sebagian besar Eropa. Kesepakatan itu juga menjadi dorongan dalam negosiasi keanggotaan Turki di Uni Eropa. "Kami tetap pada janji kami. Tapi, sudahkah Eropa memenuhi janji mereka?" tanya Erdogan, mengacu pada kesepakatan bebas visa.

Di Moskow, ada kemajuan dalam peningkatkan hubungan Rusia-Turki setelah berbulan-bulan ketegangan pahit atas konflik Suriah. Wakil Perdana Menteri Rusia Arkady Dvorkovich dan rekannya dari Turki Mehmet Simsek membahas melanjutkan hubungan ekonomi, terutama pengurangan sanksi perdagangan Rusia.

Dvorkovich mengatakan, para pejabat Rusia dan Turki akan membahas pencabutan larangan impor makanan. Larangan tersebut dilakukan setelah Turki menembak jatuh pesawat Rusia di dekat perbatasan Suriah pada November lalu. Kedua negara juga meninjau dimulainya kembali proyek pipa gas TurkStream, Selasa (26/7). Dvokovich menambahkan, dimulainya kembali penerbangan carter antara kedua negara "akan memakan waktu".

Erdogan diperkirakan akan bertemua Presiden Rusia Vladimir Putin di St Petersburg pada 9 Agustus. "Ini akan menjadi pertemuan pertama mereka sejak Turki menjatuhkan jet militer Rusia Su-24 di perbatasan Suriah-Turki pada November lalu," kata Simsek.

REPUBLIKA



 Jual Pelangsing Badan Fit Slim Herbal - FitSlim Herbal Aman BPOM Harga Promo hubungi SMS/WA/LINE 085721536262 FOLLOW IG @tokotim Bisa kirim ke seluruh Indonesia

Posting Komentar

0 Komentar