Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...Jangan lupa Share dan Komen ya :)
Lima petugas polisi Dallas, Amerika Serikat, tewas dan enam lainnya terluka oleh tembakan penembak jitu (sniper) pada Kamis, 7 Juli 2016, waktu setempat. Peristiwa ini terjadi di tengah unjuk rasa memprotes penembakan dua pria kulit hitam: Philando Castile di Minnesota dan Alton Sterling di Louisiana, oleh polisi setempat.
"Kedua tersangka sniper tersebut memposisikan diri mereka dengan bertengger di dua tempat tinggi untuk memudahkan mereka membidik petugas. Mereka telah merencanakan untuk melukai dan membunuh sebanyak mungkin aparat penegak hukum yang mereka bisa,” ucap Kepala Polisi Dallas David Brown pada konferensi pers pada Kamis, 7 Juli 2016.
Demonstrasi di Dallas adalah bagian dari serangkaian aksi protes di Amerika Serikat yang merebak setelah kematian banyak pria kulit hitam oleh polisi. Pelaku diduga menjalankan aksi brutal ini untuk membalas dendam kepada aparat kepolisian.
Philando Castile ditembak mati di mobilnya di St Paul, Minnesota, pada Rabu, 6 Juli 2016. Sedangkan Alton Sterling dibunuh oleh polisi sehari sebelumnya di Baton Rouge, Louisiana. Kedua insiden ini tertangkap kamera video dan menyalakan kembali isu yang telah menjadi perdebatan nasional mengenai kejahatan aparat terhadap warga kulit hitam.
Sekitar 800 orang berada di lokasi dan sekitar 100 petugas polisi ditugaskan untuk menjaga aksi tersebut. Penembakan itu terjadi setelah aksi protes dan pawai berlangsung, pukul 20.59 waktu setempat.
TEMPO
Jual
Pelangsing Badan Fit Slim Herbal - FitSlim Herbal Aman BPOM Harga Promo
hubungi SMS/WA/LINE 085721536262 FOLLOW IG @tokotim Bisa kirim ke
seluruh Indonesia
0 Komentar