GAJI TAK DIBAYAR, PESEPAKBOLA ASING JUAL JUS UNTUK MAKAN

Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...Jangan lupa Share dan Komen ya :)

Di tengah hingar-bingar piala dunia yang akan segera dihelat di Brasil 12 Juni mendatang, pemandangan kontras terlihat pada seorang pesepakbola di Indonesia. Adalah Sergei Litvinov (27), pesepakbola asal Rusia, yang berkiprah di Indonesia, sejak era Indonesia Premier League (IPL) kini harus menderita lantaran gaji yang tak kunjung di bayar oleh klub tempat dia pernah berlabuh.

Pria dengan 1 istri dan 1 anak tersebut saat ini terpaksa harus membantu berjualan jus buah di sebuah warung milik temannya, di Jalan dr Radjiman, Kartopuran, Solo, Jawa Tengah. Lantaran gajinya selama memperkuat PSLS Lhokseumawe Aceh belum dilunasi. Sergei mengaku jumlah sisa gaji sesuai kontrak yang harus dibayarkan, sebesar Rp 124 juta.

"Saya hanya diberi janji-janji saja oleh manajemen klub. Tapi nyatanya sampai sekarang belum ada. Saya makan apa, mau pulang ke Rusia juga tidak bisa," ujar Sergei saat ditemui merdeka.com, Selasa (10/6) sore.

Sergei mengaku, tak bisa pulang ke negaranya karena tak punya uang. Padahal untuk sampai ke negaranya dibutuhkan biaya minimal Rp 20 juta. Sementara di Aceh, Sergei tak punya teman yang bisa membantu. Eks punggawa Solo FC ini memutuskan untuk pergi ke Solo untuk bekerja demi menyambung hidup di Indonesia.

"Sebenarnya saya sudah bergabung seleksi dengan beberapa klub ISL dan Divisi Utama. Namun saat mau berkompetisi, kaki saya terkena hamstring. Saya terpaksa dicoret, dan akhirnya ke Solo," katanya.

Sergei memilih Kota Solo untuk tinggal sementara, lantaran di kota Bengawan ini banyak orang baik.

"Saya pernah main di Solo FC. Suporternya baik, pengurusnya baik. Saya betah di sini. Ada yang ngasih kerjaan dan tempat tinggal. Saya cinta Solo cinta Indonesia," katanya.

Pemain yang berposisi sebagai bek ini tidak mau bernasib sama dengan Diego Mendieta, pemain asing asal Paraguay yang akhirnya meninggal dunia setelah sakit dan tidak punya uang untuk berobat karena gajinya tidak dibayar oleh Persis Solo.

"Saya mau bekerja apa saja. Bantu bikin jus, pasang kanopi atau jadi foto model kalau ada juga mau. Apa saja asal saya bisa makan gratis," ucap Sergei.

Menurut Sergei, pengurus PSLS pernah menjanjikan, gajinya akan dibayarkan bulan September 2013. Namun janji tersebut tak pernah dipenuhi hingga sekarang.

Sergei tercatat pernah merumput bersama FC Luch-Energiya Vladivostok, FC Okean Nakhodka, Solo FC, dan Persikab Kabupaten Bandung. Dia menegaskan akan tetap menuntut hak-haknya dipenuhi. Karena jika tidak dibayarkan, dia tak akan bisa pulang menemui keluarganya.

"Istri dan anak saya sudah menunggu. Aku hampir 1,5 tahun tidak bertemu dengan mereka. Kapan saya pulang. Saya kapok main bola di Indonesia," katanya.

MERDEKA 







Posting Komentar

0 Komentar