Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...Jangan lupa Share dan Komen ya :)
Pertempuran terbaru antara kelompok jihadis Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dengan koalisi pemberontak serta afiliasi Al-Qaidah di sebelah timur Suriah telah menewaskan sedikitnya 45 pejuang. Ini seperti dikatakan sebuah kelompok pemantau hari ini.
ISIS, yang tumbuh dari mantan afiliasi Al-Qaidah di Irak, telah menghadapi kecaman dari oposisi Suriah sejak awal tahun ini dan sedang berperang dengan kelompok koalisi termasuk dengan afiliasi Al-Qaidah di Suriah Front Al-Nusra serta kubu Islam dan pemberontak moderat, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Senin (9/6).
Kelompok Observatorium Suriah untuk Hak Asasi mengatakan bentrokan di Kota Khosham, Provinsi Deir Ezzor, sebelah timur Suriah, menewaskan 17 pejuang dari Al-Nusra dan pejuang dari kubu Islam, bersama dengan 28 anggota ISIS.
"Pertempuran dimulai pada Ahad dan mengamuk sepanjang malam," kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi.
ISIS awalnya disambut oleh beberapa kelompok oposisi bersenjata Suriah. Namun penafsiran yang keras terhadap Islam dan pelanggaran terhadap warga sipil serta pejuang oposisi saingan telah memicu serangan balasan.
Pemimpin Al-Qaidah telah meminta kelompok itu untuk kembali ke Irak dan bahkan Al-Nusra telah berbalik melawan dan berperang dengan mereka di beberapa provinsi yang dikuasai oposisi di Suriah.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi, yakni lembaga swadaya masyarakat berbasis di Inggris, mengatakan perang melawan ISIS telah menewaskan sekitar 6.000 orang sejak dimulai pada awal Januari tahun ini.
Di tempat lain di Suriah, Observatorium mengatakan sedikitnya 25 orang telah meninggal di bawah penyiksaan di fasilitas keamanan di Provinsi Damaskus.
Para tawanan sering ditahan untuk diinterogasi di fasilitas keamanan sebelum dipindahkan ke penjara.
Organisasi itu mengatakan keluarga mereka yang tewas diberitahu mengenai kematian mereka dan diberitahu untuk mengambil mayat orang yang mereka cintai kemarin.
MERDEKA
0 Komentar