Setelah setahun lebih, sayembara berhadiah HK$ 1 miliar yang digelar konglomerat Hong Kong bagi pria yang berhasil menikahi putrinya yang lesbian, akhirnya dihentikan. Konglomerat Hong Kong ini membiarkan putrinya memilih kebahagiaannya sendiri, namun dia menolak mengakui kekasih wanita anaknya itu sebagai keluarga.
Keputusan pengusaha ternama Hong Kong bernama Cecil Chao ini muncul setelah sang anak menulis surat terbuka untuknya yang memohon agar dirinya menghentikan sayembara tersebut. Sang anak, Gigi Chao juga meminta agar ayahnya memperlakukan kekasih wanitanya yang telah bersamanya selama 9 tahun sebagai manusia yang bermartabat.
Gigi menulis surat terbuka ini pada Rabu (29/1) lalu setelah sang ayah menambah hadiah sayembara menjadi dua kali lipat, yakni sebesar HK$ 1 miliar atau setara Rp 1,5 triliun. Hadiah awal sebesar HK$ 500 juta yang diumumkan sejak 2012 lalu telah menarik 20 ribu pria untuk ikut dalam sayembara tersebut.
"Jika memang ini yang dia inginkan untuk saat ini, maka semuanya berakhir," ucap Cecil Chao kepada CNNdan dilansir AFP, Senin (3/2/2014).
"Saya tidak mencoba untuk menggunakan uang demi memberikan kebahagiaan kepadanya, dia yang memilih kebahagiaannya sendiri, tapi saya bisa menggunakan uang saya untuk membiarkannya memiliki pilihan," imbuhnya.
Lebih lanjut, Cecil Chao mengindikasikan bahwa dia masih berharap orientasi seksual putrinya akan berubah seiring berjalannya waktu. "Dia (Gigi-red) baru berusia 33 tahun. Banyak perubahan dalam hidup. Maksud saya, saya banyak berubah dari sejak saya berusia 33 tahun hingga sekarang," tutur pria berusia 77 tahun ini.
Meski menghentikan sayembara yang sempat menghebohkan dunia tersebut, Cecil Chao menolak untuk menerima dan mengakui Sean Eav sebagai keluarganya. Gigi telah menikahi Eav, kekasih wanitanya, pada tahun 2012 lalu di Prancis.
DETIK
0 Komentar