INI PEMBELAAN DIPO ALAM SOAL KASUS SKK MIGAS

Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...Jangan lupa Share dan Komen ya :)

Sekretaris Kabinet Dipo Alam angkat bicara soal pengakuan saksi kasus suap SKK Migas Deviardi yang menyebutnya memiliki jaringan di Istana.

Dalam pembelaannya, Dipo mengaku tidak kenal dengan Dirut PT Kernel Oil Widodo Ratanachaitong.

"Saya tidak kenal yang namanya Widodo Ratanachaitong, tidak kenal dengan yang namanya Deviardi, tidak pernah berjumpa dengan mereka di manapun, dan kapanpun," kata Dipo seperti dilansir laman Setkab, Jumat (29/11/2013).

Dipo beralasan, tudingan terhadap dirinya, juga termasuk putra bungsu Presiden SBY Edhie Baskoro Yudhoyono, sangat tidak beralasan. Dipo mengatakan, bukan urusan dia untuk mengurus proyek Kernel di SKK Migas.

"Urusan masalah tender Karnel Oil dengan SKK Migas maupun dengan instansi lain bukan wewenang atau Tupoksi Seskab," elak Dipo.

Deviardi mengungkapkan, bos PT Kernel Oil, Widodo Ratanachaitong, memiliki jaringan di Istana.

"Dari keterangan Widodo ke saya, dia main di SKK Migas. Ada tujuh perusahaan, ada jaringan ke Istana, DPR, dan Dipo Alam," ujar Deviardi yang pelatih golf Rudi Rubiandini itu dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (28/11/2013).

Menurut dia, hal tersebut diketahuinya dari Widodo saat pertemuan di Singapura pada Maret 2013. Atas kesaksian ini majelis hakim lalu menanyakan peran Rudi Rubiandini kepada Deviardi.

"Kalau Rudi berhubungan dengan Widodo buat Ibas dan Istana tenang," jelasnya.

Deviardi juga mengaku pernah diminta Rudi Rubiandini untuk bertemu dengan sejumlah orang termasuk pejabat SKK Migas. Dia beberapa kali dititipkan uang untuk Rudi Rubiandini.

Kedekatan Widodo Ratanachaitong dengan Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas dan Seskab Dipo Alam terungkap melalui rekaman penyadapan KPK pada 24 Juni 2013 terhadap Widodo dan Deviardi.

Dalam rekaman tersebut Deviardi mengatakan, bahwa Widodo adalah lulusan cumlaude dari Australia dan memiliki tujuh perusahaan minyak di luar negeri. Widodo memiliki jaringan ke Istana Negara, Edhie Baskoro Yudhoyono, DPR sampai ke Dipo Alam.

Hal tersebut disampaikan Deviardi kepada Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini (saat itu) agar dapat meloloskan perusahaan Widodo dalam lelang terbatas minyak mentah dan kondesat. Widodo dalam rekaman penyadapan itu juga disebutkan telah 'bermain sejak SKK Migas masih bernama BP Migas.

INILAH





Posting Komentar

0 Komentar