KONFLIK KERATON, RAJA SURAKARTA MENGAKU DIKURUNG 12 JAM

Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...Jangan lupa Share dan Komen ya :)

Raja Keraton Kasunanan Surakarta, Hadiningrat Pakubuwono (PB) XIII mengaku dikurung di salah satu ruangan di dalam kompleks keraton. Pengurungan tersebut terjadi seusai penggagalan acara halal bihalal dan pengukuhan Mahapatih Tedjowulan menjadi Maha Menteri, Senin (26/8) lalu.

Bahkan raja yang bernama asli Hangabehi tersebut tidak mendapatkan suplai makan dari keluarga Wandansari (Gusti Moeng). Pernyataan tersebut dikemukakan PB XIII kepada wartawan, saat menggelar konferensi pers, di Sasana Putra, Selasa (27/8) siang.

Bahkan PB XIII juga mengakui, jika insiden pendobrakan pintu Sasana Putra dilakukan atas perintahnya sendiri. "Saya sendiri yang memerintahkan untuk mendobrak pintu," ujarnya.

Sementara itu juru bicara PB XIII, KRMH Bambang Pradatanagara mengatakan, usai terjadi pendobrakan pintu Sasana Putra, pihaknya meminta baik-baik agar PB XIII bisa keluar dari ruangan. Namun upaya tersebut gagal terlaksana.

"Kami sudah baik-baik berupaya meminta agar Sinuwun dikeluarkan. Tapi mereka tidak mau. Kami berinisiatif untuk mendobrak pintu," katanya.

Terpisah juru bicara Dewan Adat atau kubu Gusti Moeng, KP Edy Wirabhumi membantah telah melakukan penyanderaan kepada raja Surakarta. Edy justru mengaku pintu akses ke ruangan raja dipegang oleh kubu raja sendiri.

"Yang pegang kunci pintu kan mereka sendiri. Kami ingin masuk ke ruangan raja saja tidak bisa," tandasnya.

MERDEKA

Posting Komentar

0 Komentar