Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...Jangan lupa Share dan Komen ya :)
Pemerintah mengirimkan 3.049 personel gabungan untuk mengatasi kebakaran hutan di Riau yang menimbulkan kabut asap tebal di langit Sumatera dan Kalimantan, yang juga mendapatkan protes keras dari Singapura dan Malaysia.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif mengatakan, hari ini baru akan diberangkatkan 1.400 personel. Keberangkatan akan dibagi menjadi dua gelombang ke daerah Riau dan Kalimantan. Sisanya akan diberangkatkan besok.
"Pasukan yang terlibat TNI AD, AL, Polri, dari Kemenhut, BPPT, BMKG dan dari BPKP untuk kawal. Semuanya 3.049 orang diberangkatkan hari ini dan besok. Hari ini 1.400 yang diberangkatkan," kata Syamsul Maarif di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (25/6).
Syamsul menambahkan, ada juga 2.300 pasukan existing dari TNI, Kemenhut dan Kemensos. Mereka di sana akan memadamkan api dan melakukan bakti sosial berupa pelayanan kesehatan. Sebab menurutnya sudah ada warga sekitaran Riau yang terkena penyakit gangguan pernafasan.
"Sekarang kita tunggu ketersediaan pesawat untuk bombing water. Bantuan Kemenlu untuk cari dari Rusia, Kanada dan Korea. Cari untuk bisa disewa," jelasnya.
Syamsul juga menambahkan penyelesaian pemadaman kebakaran itu akan dilakukan tanpa batas waktu. Sebab ini tergantung cuaca.
"Bulan Juli dan akan Agustus naik sampai Oktober. Termasuk 7 provinsi, 4 Sumatera dan Kalimantan," jelasnya.
Sementara di Lanud hari ini Susilo Bambang Yudhoyono memimpin langsung apel Satgas Penanggulangan Bencana Asap, yang diikuti 2.000 personel TNI, Polri, BNPB, Kemkes, Kemhut, dan Kemsos.
Apel ini menyusul pengambilan alih penanggulangan kebakaran hutan di Riau oleh pemerntah Pusat. SBY pun sudah meminta maaf kepada Singapura dan Malaysia karena telah terganggu akibat asap tersebut Senin (24/6) malam kemarin.
JARINGNEWS
0 Komentar