MERASA DIPOLITISASI, ANAS MELAWAN

Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...Jangan lupa Share dan Komen ya :)

Pasca menyatakan mundur sebagai Ketua Umum Partai Demokrat (PD), Anas Urbaningrum dengan bahasa isyarat menyatakan sikap perlawanan terhadap PD.

"Ada yang berpikir ini adalah akhir dari segalanya. Hari ini saya nyatakan ini baru permulaan. Hari ini saya nyatakan ini baru awal dari langkah-langkah besar. Hari ini saya nyatakan, ini baru halaman pertama. Masih banyak halaman-halaman berikutnya yang bisa kita baca bersama-sama," kata Anas.Dalam konferensi pers yang digelar di Kantor DPP PD Jl Keramat Raya 146 Jakpus, Sabtu (23/2),

Pernyataan-pernyataan bernada perlawanan semakin jelas setelah dia menggambarkan suasana batinnya sewaktu memenangi kongres PD.

Meski tidak tegas, namun secara tidak langsung Anas menyatakan keberadaannya sebagai Ketua Umum tidak disenangi oleh jajaran petinggi PD. "Saya sadar seperti bayi yang lahir tidak diharapkan," kata Anas.

Anas juga merasa penetapannya sebagai tersangka oleh KPK telah dikondisikan. Hal itu berdasarkan rangkaian-rangkaian peristiwa yang dia alami beberapa hari terakhir.

"Ada semacam desakan memperjelas status hukum saya. Setelah ada desakan itu saya baru mulai berpikir jangan-jangan (jadi tersangka). Saya menjadi yakin menjadi tersangka oleh KPK karena saya dipersilakan untuk berkonsentrasi dengan persoalan hukum di KPK. Saya sudah divonis dengan status hukum. Beberapa Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat yakin betul pekan ini pasti tersangka," katanya.

Rangkaian-rangkaian peristiwa tersebut, kata Anas, kian lengkap setelah bocornya draf surat perintah penyidikan (Sprindik) atas namanya.

"Rangkaian ini tidak bisa dipisahkan dengan yang disebut sprindik. Ini rangkaian peristiwa yang pasti tidak bisa dipisahkan. Itulah faktanya, itulah rangkaiannya," ujarnya.

BERITASATU

Posting Komentar

0 Komentar