Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...Jangan lupa Share dan Komen ya :)
Kantor Harian Radar Bogor (Jawa Pos Grup) yang berlokasi di Jalan KH Abdullah bin Nuh, Komplek Perumahan Taman Yasmin, di Kelurahan Curug Mekar, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, diserbu organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila PP, Senin (8/10) siang.
Akibat peristiwa itu, satu orang yakni wartawan senior Radar Bogor yang kini menjabat sebagai General Manager sekaligus Pimpinan Redaksi (Pimred) Radar Bekasi, Faturachman S Kanday, mengalami luka dibagian muka, dekat mata sebelah kiri akibat dipukuli.
Ratusan anggota ormas PP se-Jabodetabek itu memprotes pemberitaan harian pagi tersebut yang terbit pada tanggal 1 Oktober 2012 berjudul "Dunia Mengecam PP". Saat itu, berita tersebut menjadi headline di halaman depan Radar Bogor. Adapun isi berita tersebut mengenai aksi dari orang yang menggunakan pakaian/seragam Pemuda Pancasila yang membantai anggota PKI di Medan, dalam film yang tersebar di youtube .
Dalam orasinya, massa PP menyebutkan bahwa Radar Bogor, membuat berita hanya untuk kepentingan industri dan mencari keuntungan. Dimana beritanya atau isi berita tidak seimbang dengan judul berita utama.
"Harusnya berimbang. Etika jurnalistik mana. Bubarkan saja Radar kalau tidak menggunakan etika. Kami punya lembaga kewartawanan. Harusnya bisa konfirmasi. Kami bukan maling," teriak salah seorang demonstran yang berorasi menggunakan pengeras suara.
Aksi berlangsung sejak pukul 13.00 WIB dan berakhir sekitar pukul 16.00 WIB. Pada awalnya aksi berlangsung damai. Meski demonstrasi dilakukan persis di depan pintu masuk utama kantor tersebut, namun massa hanya berorasi.
Massa menuntut dipertemukan dengan Pimred Radar Bogor Aswan, tetapi karena sedang tugas di Bandung, akhirnya diwakili oleh Nichrawati sebagai salah satu pimpinan. Ternyata hal itu ditolak demonstran.
Negosiasi dilakukan lagi. Akhirnya dari PP dan sebagian dari kepolisian meminta lagi salah satu dari perwakilan Radar Bogor untuk kembali menemui massa. Dan majulah Faturrachman S Kanday, GM Radar Bekasi.
Namun baru saja keluar, Faturrachamn sudah ditarik dan tiba-tiba ada tangan yang setengah mencekik dan disusul bogem mentah. Faturrachman mengaku tidak mengetahui siapa dan berapa banyak yang memukulnya. Yang jelas akibat pemukulan itu, dia mengalami luka lebam/memar di bagian muka sebelah kirinya.
"Tadi dipanggil untuk negosiasi dari mereka (PP) dan dari polisi juga panggil. Kita harus nego katanya. Baru saja keluar yang didapat bogem mentah. Tadi ada misskomunikasi. Ketidaktahuan mereka. Dari PP juga mengakui ada ketidakoordinasi di lapangan. Tapi sekarang semuanya sudah ada negosiasi. Sudah disepakti," kata Fatur.
MICOM
0 Komentar