OBAMA BERIKRAR "SERET KE PENGADILAN" PEMBUNUH DUBES AS

Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...Jangan lupa Share dan Komen ya :)

Presiden AS Barack Obama telah berikrar akan "menyeret ke pengadilan" pria bersenjata yang bertanggung-jawab atas serangan yang menewaskan duta besar AS untuk Libya dan tiga staf lagi yang berkebangsaan Amerika.

Duta Besar AS Christopher Stevens dan staf lain yang berkebangsaan Amerika tewas setelah beberapa pria bersenjata menyerang gedung konsulat yang tak dijaga ketat dan satu rumah pengungsian di Benghazi, Selasa malam (11/9). Para penyerang tersebut adalah bagian dari massa yang menyalahkan pemerintah Amerika atas film yang mereka katakan menghujat Nabi Muhammad SAW.

Obama mengatakan ia telah memerintahkan peningkatan keamanan di pos diplomatik AS di seluruh dunia, setelah serangan itu, demikian laporan Reuters --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Jumat pagi.

Konsulat AS diserbu dan dibakar dalam satu serangan, sehingga duta besar tersebut tak tahu harus berbuat apa dan tewas sendirian sementara petugas pertolongan bergegas menerobos saat mereka berusaha menolong penyintas.

Para penyerang menggunakan senjata api, mortir dan granat. Menurut para pejabat AS dan Libya, serangan itu "mungkin telah direncanakan sebelumnya".

Kerusuhan di kota Libya timur tersebut, tempat protes dukungan AS terhadap Muammar Gaddafi tahun lalu, terjadi pada peringatan ke-11 serangan di Amerika Serikat pada 11 September 2001.

Satu serangan lain terjadi terhadap Kedutaan Besar AS di Kairo, Mesir, Selasa. Dalam peristiwa itu, pemrotes --yang meliputi pengikut organisasi garis keras dan remaja penggemar sepak bola-- merobek dan membakar satu bendera AS.

Di Kairo, pasukan keamanan, Rabu larut malam, menembakkan gas air mata guna membubarkan demonstran yang melempar batu di dekat kedutaan tersebut. Tayangan langsung TV memperlihatkan ratusan pengunjuk rasa berada di Kedutaan Besar AS.

Pada Rabu (12/9), pemerintah Mesir mencela film tersebut "Innocence of Muslims" sebagai menghujat Nabi Muhammad SAW dan tak bermoral. Pemerintah di Kairo juga menugaskan Kedutaan Besar Mesir di Washington melakukan prosesur hukum yang perlu terhadap pembuat film itu.

Militer AS mengerahkan dua kapal destroyer Angkatan Laut ke pantai Libya, sehingga memberi pemerintah Obama keluwesan untuk melancarkan tindakan pada masa depan terhadap sasaran Libya, kata seorang pejabat AS. Militer Amerika juga mengirim tim keamanan anti-teror Korps Marinir guna meningkatkan keamanan di Libya.

Pemimpin Libya Mohammed Magarief meminta ma`af kepada Amerika Serikat sehubungan dengan serangan tersebut.

Kerusuhan di Benghazi, Libya, dan Kairo, Mesir, mengancam akan menyebar ke negara Muslim lain. Polisi menembakkan gas air mata ke arah demonstran yang marah di luar Kedutaan Besar AS di Tunisia sementara beberapa ratus orang berkumpul di luar Kedutaan Besar AS di Sudan. Di Marokko, beberapa puluh pemrotes membakar bendera Amerika dan meneriakkan slogan di dekat konsulat AS di Casablanca.

ANTARA

Posting Komentar

0 Komentar