UNESCO TAK BAHAS KLAIM MALAYSIA SOAL TORTOR

Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...

Ketua Komisi X DPR RI yang membidangi kebudayaan, pendidikan, pemuda dan olahraga, Agus Hermanto, mengatakan klaim Malaysia terhadap tari tortor dan alat musik Gordang Sambilan tidak akan dibahas dalam rapat pleno UNESCO.

Rapat pleno UNESCO yang akan digelar 29 Juni mendatang hanya membahas usulan warisan kebudayaan dari 24 negara, termasuk usulan sistem perairan Subak yang diusulkan Indonesia.

"Namun dari 24 usulan itu tidak ada usulan dari Malaysia. Jadi tari tortor dan Gordang Sambilan itu nggak mungkin dibawa di sidang UNESCO untuk diklaim sebagai warisan budaya mereka," ujar Agus di gedung MPR/DPR, Jakarta, Senin 18 Juni 2012.

Kendati demikian, politikus dari Fraksi Partai Demokrat ini menyatakan Komisi X DPR RI akan mendesak pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif segera melakukan inventarisasi terhadap kebudayaan-kebudayaan asli Indonesia yang selama ini belum dikenal luas oleh publik.

"Nanti akan kita tentukan bersama dengan pemerintah termasuk kriteria dan model seperti apa yang menjadi warisan budaya Nusantara, dan kita publikasikan," ujar dia.

Sebelumnya Kantor Berita Malaysia Bernama melansir berita bahwa Menteri Penerangan Komunikasi dan Kebudayaan Malaysia, Datuk Seri Rais Yatim, berencana mendaftarkan tari tortor dan alat musik Gordang Sambilan yang merupakan budaya masyarakat Sumatera Utara menjadi warisan budaya Malaysia dalam Akta Warisan Kebangsaan Malaysia.

TEMPO

Posting Komentar

0 Komentar