KATA MARZUKI 'EMANG GUA TAKUT DILAPORKAN KE BK'

Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...

Ancaman Serikat Pengacara Rakyat yang akan melaporkan Ketua DPR Marzuki Alie ke Badan Kehormatan ditanggapi dingin oleh Marzuki. Ia mengaku tak takut dengan ancaman pelaporan ini. "Emanggua takut dilaporkan ke BK," kata Marzuki saat ditemui wartawan di Gedung MPR/DPR, Senin 1 Agustus 2011.

Seperti diketahui, juru bicara Serikat Pengacara Rakyat Habiburokhman mengaku melaporkan Marzuki Alie ke Badan Kehormatan terkait dengan komentarnya Jumat pekan lalu, 29 Juli 2011. Saat itu Marzuki mengeluarkan dua pernyataan kontroversial. Pertama adalah soal pengampunan bagi koruptor.

Dalam pernyataannya itu, Marzuki mengusulkan agar koruptor yang saat ini masih buron di luar negeri untuk diampuni. Alasannya, ia memandang aset koruptor yang di luar negeri cukup besar. Jika aset ini dapat masuk ke dalam negeri, roda perekonomian akan berjalan.

Selain itu, Marzuki juga mewacanakan untuk membatasi transaksi keuangan dalam bentuk tunai. Ia mengatakan semua transaksi keuangan di atas Rp 1 juta seharusnya dilakukan melalui transaksi keuangan. Hal itu untuk mencegah terjadinya korupsi di masa mendatang. Marzuki juga mengusulkan agar Undang-Undang Anti-Korupsi mengandung prinsip pembuktian terbalik bagi para koruptor.

Selain itu, Marzuki juga mengusulkan KPK dibubarkan jika memang tidak ada lagi orang yang dianggap kredibel memimpin lembaga ini. Komentar Marzuki itu terkait dengan tudingan M. Nazaruddin soal pengaturan perkara di tubuh lembaga pemberantas korupsi tersebut.

Marzuki sendiri tak gentar dengan laporan ini. Ia justru menganggap laporan kepada Badan Kehormatan ini aneh. "Ini kan demokrasi. Orang bicara kok dilaporkan," ujarnya. Ia mengatakan, sebagai warga negara ia juga memiliki hak yang sama untuk menyuarakan idenya kepada publik.

Ia juga mengatakan bahwa dirinya sudah sering dilaporkan kepada Badan Kehormatan dan juga dituntut untuk mundur dari jabatannya. "Kalau saya mau turun, saya akan turun, tidak perlu disuruh-suruh," ujarnya santai.

TEMPO

Posting Komentar

0 Komentar