Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...
Munculnya berbagai pihak yang mendukung mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk maju dalam Pemilu 2014 nanti diperkirakan bisa menjadi pilihan alternatif selain tokoh partai politik saat ini.
Menurut pengamat politik Universitas Indonesia Arbi Sanit, karakter kerja seperti Sri Mulyani adalah figur yang memang sedang dibutuhkan ditengah berbagai masalah yang sedang dihadapi Indonesia.
“Terlepas dari spekulasi keberhentinnya dari Menkeu. Yang jelas dia tegas dalam bersikap, dan bekerja professional,” ungkapnya kepada INILAH.COM, Sabtu (11/6/2011) malam.
Selain itu, kata Arbi, Sri Mulyani juga diuntungkan dengan kondisi partai politik yang sedang krisis figure untuk pemilu 2014 nanti. "Sehingga dengan kondisi itu, dia menjadi prioritas alternatif dalam mencari figure untuk Indonesia kedepan” jelasnya.
Sebagai tokoh alternatif inlah Sri Mulyani disebut Arbi bisa bepeluang mengalahkan para politisi populer yang bergiat di partai besar, seperti Jusuf Kalla dan Aburizal Bakrie dari Partai Golkar.
Dari sejumlah parpol yang sedang mengalami krisis figure untuk pemilu presiden 2014, Partai Golkar memang masih menjadi salah satu parpol yang saat ini masih memiliki figure yang memiliki elektabilitas tinggi. “Karena, di sana (Golkar) masih ada Jusuf Kalla. Bahkan, Aburizal Bakri yang saat ini menjadi ketua Umum,” tuturnya.
Namun demikian, lanjut Arbi, tidak berarti Partai Golkar akan menjadi yang bisa menjadi parpol penguasa pemerintah untuk pemilu 2014 nanti. Sebab, meskipun kedua tokoh itu menjadi figure yang cukup diantara figure parpol lainnya. Tetapi untuk menjadi parpol nomor wahid dalam pemilu 2014 nanti sangat tipis.
“Pemilu 2009 itu buktinya, perolehan JK sangat jauh dari pasangan SBY – Boediono. Padahal saat itu, JK masih menjabat Wakil Presiden, yang secara otomatis rakyat masih familier dengannya,” katanya.
Arbi mengatakan, primordial merupakan satu-satunya alas an kedua figure yang sama-sama kader partai berlambang pohon beringin tersebut tidak akan bisa mendapatkan dukungan mayoritas.
“Mereka bukan orang jawa, bagaimanapun massa atau pendukung masih memberlakukan pemikiran primordial itu. Jadi, meskipun mereka punya banyak modal, saya tidak yakin bisa menang,” tukasnya.
Arbi memberi advise, Jika Sri Mulyani akan dicalonkan dari partai baru, dia juga harus bisa menggalang dukungan tokoh-tokoh elit yang saat ini juga masih punya integritas tinggi ditengah masyarakat.
“Yang pasti, jika ingin menang di pemilu 2014 nanti, dia juga harus berangkat dari partai elit,” katanya.
Seperti diberitakan, setelah SBY memastikan tak ada anggota keluarganya yang akan ikut Pilpres 2014, peluang Sri Mulyani menjadi capres atau cawapres semakin terbuka. Para pendukung Sri Mulyani telah mendirikan ormas bernama Solidaritas Masyarakat Indonesia untuk Keadilan (SMI-Keadilan).
INILAH
0 Komentar