Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...
Media Korsel menyebut Badan Intelijen Nasional (National Intelligence National/NIS) jadi sorotan gara-gara dituding terlibat pembobolan kamar delegasi Indonesia. Sumber NIS menyangkal membobol. Yang benar adalah salah masuk kamar, namun mereka memang agen intelijen.
"Agen-agen salah masuk kamar di mana seharusnya mereka berada di lantai atasnya," ujar pejabat NIS seperti dilansir media Korsel, The Hankyoreh, Senin (21/2/2011).
Kasus salah kamar ini setali tiga uang dengan penjelasan Menteri Perindustrian MS Hidayat yang merupakan salah satu delegasi pimpinan Hatta Rajasa. Menurut Hidayat, kamar yang dimasuki adalah nomor 1961 Hotel Lotte yang ditempati Rojih Almansyur, seorang pejabat eselon III Kemenperin. Sedangkan tiga orang yang masuk kamar itu mengaku disuruh mengambil laptop di kamar 2061.
Keterlibatan intelijen dalam kasus itu juga diberitakan oleh koran Chosun Ilbo. "(NIS) mencoba mencari tahu strategi negosiasi delegasi Indonesia untuk mengejar kepentingan nasional. Merupakan konsekuensi yang tidak diinginkan bila mereka tertangkap," ujar seorang pejabat tinggi yang menjadi sumber Chosun Ilbo edisi Senin (21/2/2011). NIS bermaksud membantu target pemerintah yang ingin menjual sejumlah alutsista kepada Indonesia.
Kubu Indonesia menganggap apa yang terjadi hanya salah paham. Bahkan masalah telah dianggap clear karena orang salah kamar itu telah mengembalikan laptop kepada Rojih. Rojih juga tidak mempermasalahkan lebih lanjut.
DETIK
0 Komentar