Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...
Tiga orang tewas setelah sekitar 1.000 warga menyerang kompleks jamaah Ahmadiyah di Desa Umbulan, Kecamatan Cikeusik, Pandeglang, Banten, Ahad (6/2). Sembilan warga Ahmadiyah lainnya terluka.
Saksi mata menuturkan, penyerbuan terjadi tiba-tiba. Warga mengamuk sejadi-jadinya. Tapi kini polisi sudah bisa mengamankan lokasi bentrokan. Polisi juga berusaha menenangkan warga desa yang tampaknya masih marah.
Kepala Kepolisian Resor Pandeglang Ajun Komisaris Besar Polisi Alex Fauzi Rasyid menjelaskan, sebenarnya warga tak bermaksud menyerang. Mereka hanya ingin agar jamaah Ahmadiyah di Cikeusik pimpinan Parman membubarkan diri.
"Warga ingin Ahmadiyah membubarkan diri karena sudah dinyatakan sesat Majelis Ulama Indonesia. Tapi permintaan itu abaikan," terang Alex.
Menurut Alex, sebelumnya, pada Sabtu malam, puluhan anggota jamaah Ahmadiyah dari Bogor tiba di Cikeusik. Mereka menumpang dua kendaraan roda empat dan menginap di rumah Parman.
Pada Ahad pagi, tambah dia, sekitar seribuan warga mendatangi rumah Parman. Tapi mereka disambut dengan acungan senjata, seperti samurai, parang, dan tombak oleh puluhan jamaah Ahmadiyah. Bahkan mereka sempat membacok lengan kanan salah seorang warga.
"Pembacokan inilah yang memicu bentrokan. Warga marah karena melihat lengan kanan Sarta nyaris putus," kata Alex.
METROTV
0 Komentar