Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...
Hari ini, kaum Kristen Koptik di seluruh dunia merayakan Natal. Berdasar sistem penanggalan Alexandria yang mereka anut, hari natal memang jatuh pada 7 Januari. Kemarin (6/1), aparat Mesir memaksimalkan pengamanan di berbagai titik penting. Terutama di gereja. Bersamaan dengan itu, polisi merilis sketsa wajah pelaku.
Konon, kepolisian dan militer mengerahkan sedikitnya 70.000 personel ke seluruh penjuru Mesir untuk mengamankan misa natal yang bakal dihelat di gereja-gereja Koptik. "Area sekitar gereja akan disterilkan dari kendaraan jenis apapun. Jemaat gereja pun akan diminta memarkir kendaraan mereka di tempat parkir yang sudah disediakan dan relatif jauh dari gereja," kata seorang pejabat keamanan.
Selain polisi dan serdadu, menurut pejabat yang merahasiakan identitasnya itu, pemerintah juga menerjunkan tim gegana dan kendaraan lapis baja di gereja-gereja. Mereka tidak ingin kecolongan lagi seperti pada 1 Januari lalu. Dengan keterlibatan tim gegana, pemerintah berusaha memberikan jaminan keamanan kepada umat Kristen Koptik di Mesir. Terutama, mereka yang berada di Kota Alexandria.
Beberapa tokoh muslim juga akan ikut berjaga-jaga di gereja. "Ini merupakan cara mereka bersolidaritas. Dengan berada di area gereja, warga muslim pasang badan terhadap serangan yang mungkin terjadi," lanjut pejabat anonim tersebut dalam wawancara dengan Agence France-Presse. Apalagi, sejauh ini, belum ada seorang individu atau satu kelompok pun yang mengaku bertanggung-jawab atas serangan itu.
Bersamaan dengan itu, polisi merilis sketsa wajah pelaku ledakan bom bunuh diri 1 Januari lalu di Gereja Kristen Koptik Al-Qiddissin. Sketsa itu dibuat berdasar kepala pria yang ditemukan di atap gereja. Kepala yang terpenggal dari badannya dan nyaris tidak bisa dikenali itu diyakini sebagai kepala pelaku. Kemarin, sketsa tersebut mulai dipublikasikan di halaman depan beberapa surat kabar Mesir.
JPNN
0 Komentar