Penyebab kecelakaan pesawat milik maskapai Air India Express yang menewaskan 158 awak dan penumpangnya 22 Mei 2010 lalu kini terkuak.
Hasil investigas menyebutkan, pilot kelahiran Serbia yang memimpin penerbangan IX812, Zlatko Glusica, mengantuk dan mengabaikan peringatan yang diberikan oleh kopilot.
Akibatnya, pesawat gagal mendarat dengan normal di Bandara Mangalore, India, sehingga terhempas di luar landasan dan jatuh ke jurang. Lalu, pesawat terbakar.
Koran Hindustan Times hari ini, melaporkan, kesimpulan penyelidikan menyebut kesalahan pilot. Laporan tersebut telah diserahkan pada Kementerian Penerbangan Sipil namun belum dipublikasikan.
Isi laporan itu: pilot tertidur selama lebih dari satu setengah jam dalam penerbangan tiga jam dari Dubai ke India itu. Dia lalu mengalami disorientasi saat pesawat mulai turun. Demikian disampaikan sumber pemerintah kepada Hindustan Times.
Kesimpulan bahwa pilot tertidur diperoleh berdasarkan analisa rekaman suara di kokpit dan rekaman data digital penerbangan. Dalam rekaman, terdengar suara tenang, tarikan nafas berat, dan dengkuran.
Rekaman suara juga memperdengarkan peringatan yang disampaikan kopilot, HA Ahluwalia bahwa ruang untuk pesawat mendarat tak cukup. Kopilot minta pendaratan dibatalkan dan pesawat dibawa berputar di angkasa.
Laporan tersebut juga menyatakan, pesawat melebihi jarak 1.500 meter dari landasan sepanjang 2.400 meter. Kesimpulannya, pilot bereaksi lambat dan tak mengikuti prosedur standar.
Kengerian kecelakaan itu diceritakan oleh salah satu penumpang selamat, Sabrina Nasrunhuq. "Saat menyentuh landasan (touchdown), pesawat terasa kembali berpacu kencang. Saat itulah saya menduga ada sesuatu yang tidak beres," kenang Sabrina.
Hasil investigas menyebutkan, pilot kelahiran Serbia yang memimpin penerbangan IX812, Zlatko Glusica, mengantuk dan mengabaikan peringatan yang diberikan oleh kopilot.
Akibatnya, pesawat gagal mendarat dengan normal di Bandara Mangalore, India, sehingga terhempas di luar landasan dan jatuh ke jurang. Lalu, pesawat terbakar.
Koran Hindustan Times hari ini, melaporkan, kesimpulan penyelidikan menyebut kesalahan pilot. Laporan tersebut telah diserahkan pada Kementerian Penerbangan Sipil namun belum dipublikasikan.
Isi laporan itu: pilot tertidur selama lebih dari satu setengah jam dalam penerbangan tiga jam dari Dubai ke India itu. Dia lalu mengalami disorientasi saat pesawat mulai turun. Demikian disampaikan sumber pemerintah kepada Hindustan Times.
Kesimpulan bahwa pilot tertidur diperoleh berdasarkan analisa rekaman suara di kokpit dan rekaman data digital penerbangan. Dalam rekaman, terdengar suara tenang, tarikan nafas berat, dan dengkuran.
Rekaman suara juga memperdengarkan peringatan yang disampaikan kopilot, HA Ahluwalia bahwa ruang untuk pesawat mendarat tak cukup. Kopilot minta pendaratan dibatalkan dan pesawat dibawa berputar di angkasa.
Laporan tersebut juga menyatakan, pesawat melebihi jarak 1.500 meter dari landasan sepanjang 2.400 meter. Kesimpulannya, pilot bereaksi lambat dan tak mengikuti prosedur standar.
Kengerian kecelakaan itu diceritakan oleh salah satu penumpang selamat, Sabrina Nasrunhuq. "Saat menyentuh landasan (touchdown), pesawat terasa kembali berpacu kencang. Saat itulah saya menduga ada sesuatu yang tidak beres," kenang Sabrina.
2 Komentar
ada-ada saja kenapa pilot bisa tertidur seperti itu biz potong qurban kali ya?
BalasHapusmampir ke blog ane ya gan http://beritakampuz.blogspot.com jangan lupa komentar di artikel saya
Itulah sebabnya kita harus tidur yang cukup bro!
BalasHapus