Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...
Forbes baru saja merilis 400 orang kaya dari negeri China. Total kekayaan ke-400 orang tersebut mencapai US$423 miliar atau melonjak dibandingkan tahun sebelumnya US$314 miliar.
Orang terkaya nomor satu China dipegang oleh Zong Qinghiu, seorang pengusaha makanan Wahaha Group. Total kekayaannya pengusaha berusia 65 tahun ini mencapai US$8 miliar.
Yang menarik justru posisi nomor dua. Peringkat ini malah dipegang oleh pengusaha muda yang namanya melejit di industri teknologi informasi. Dialah Robin Li, pendiri mesin pencari Baidu Inc., sang penantang raksasa Google.
Kekayaan Robin Li melejit US$4 miliar dalam setahun menjadi US$7,2 miliar. Lonjakan kekayaan pengusaha berusia 42 tahun ini didorong oleh pesatnya pertumbuhan pengguna internet di China. Saham Baidu melonjak 143 persen dalam setahun ini.
Robin Li memang bukan kali ini saja masuk daftar pengusaha kaya versi Forbes. Bahkan, tahun lalu dia masuk dalam daftar orang terkaya dunia di urutan ke 258.
Kekayaan Li bersama istrinya Melissa Ma, naik dua kali lipat dalam setahun. Harga saham Baidu terus melejit, berkat kinerjanya yang kinclong, serta sukses menghadapi persaingan ketat melawan Google.
Li dikenal bukan saja sebagai pendiri, kini ia juga menjadi chairman dan chief executive officer Baidu, Inc. Dia menjadi sosok pengendali perusahaan internet asal negeri Tirai Bambu ini secara menyeluruh, termasuk soal strategi dan operasi bisnis.
Dalam tempo sembilan tahun sejak Baidu berdiri pada Januari 2000, Li telah sukses membawa Baidu menjadi mesin pencari terbesar di China, yang menguasai lebih dari 70 persen pangsa pasar. Baidu juga menjadi mesin pencari independen terbesar ketiga di dunia.
Pada 2005, Baidu berhasil menyelesaikan IPO di bursa NASDAQ. Pada 2007 pula, Baidu menjadi perusahaan China pertama yang masuk jajaran NASDAQ-100 Indeks.
Sebelum mendirikan Baidu, Li merupakan salah satu pakar mesin pencari di dunia. Analisis hyperlink miliknya yang dipatenkan pada 1996, merupakan salah satu temuan yang menjadi dasar pembentukan Baidu teknologi mesin pencari.
Awalnya, dia bekerja sebagai staf insinyur untuk Infoseek di Silicon Valley, pelopor perusahaan mesin pencari internet, dari Juli 1997 hingga Desember 1999, kemudian sebagai konsultan senior untuk Layanan Informasi IDD dari Mei 1994 sampai Juni 1997.
Li meraih gelar Bachelor of Science Degree dalam bidang Manajemen Informasi dari Peking University pada 1991, serta memperoleh gelar Master of Science Degree di bidang Computer Science dari State University of New York pada 1994.
Orang terkaya nomor satu China dipegang oleh Zong Qinghiu, seorang pengusaha makanan Wahaha Group. Total kekayaannya pengusaha berusia 65 tahun ini mencapai US$8 miliar.
Yang menarik justru posisi nomor dua. Peringkat ini malah dipegang oleh pengusaha muda yang namanya melejit di industri teknologi informasi. Dialah Robin Li, pendiri mesin pencari Baidu Inc., sang penantang raksasa Google.
Kekayaan Robin Li melejit US$4 miliar dalam setahun menjadi US$7,2 miliar. Lonjakan kekayaan pengusaha berusia 42 tahun ini didorong oleh pesatnya pertumbuhan pengguna internet di China. Saham Baidu melonjak 143 persen dalam setahun ini.
Robin Li memang bukan kali ini saja masuk daftar pengusaha kaya versi Forbes. Bahkan, tahun lalu dia masuk dalam daftar orang terkaya dunia di urutan ke 258.
Kekayaan Li bersama istrinya Melissa Ma, naik dua kali lipat dalam setahun. Harga saham Baidu terus melejit, berkat kinerjanya yang kinclong, serta sukses menghadapi persaingan ketat melawan Google.
Li dikenal bukan saja sebagai pendiri, kini ia juga menjadi chairman dan chief executive officer Baidu, Inc. Dia menjadi sosok pengendali perusahaan internet asal negeri Tirai Bambu ini secara menyeluruh, termasuk soal strategi dan operasi bisnis.
Dalam tempo sembilan tahun sejak Baidu berdiri pada Januari 2000, Li telah sukses membawa Baidu menjadi mesin pencari terbesar di China, yang menguasai lebih dari 70 persen pangsa pasar. Baidu juga menjadi mesin pencari independen terbesar ketiga di dunia.
Pada 2005, Baidu berhasil menyelesaikan IPO di bursa NASDAQ. Pada 2007 pula, Baidu menjadi perusahaan China pertama yang masuk jajaran NASDAQ-100 Indeks.
Sebelum mendirikan Baidu, Li merupakan salah satu pakar mesin pencari di dunia. Analisis hyperlink miliknya yang dipatenkan pada 1996, merupakan salah satu temuan yang menjadi dasar pembentukan Baidu teknologi mesin pencari.
Awalnya, dia bekerja sebagai staf insinyur untuk Infoseek di Silicon Valley, pelopor perusahaan mesin pencari internet, dari Juli 1997 hingga Desember 1999, kemudian sebagai konsultan senior untuk Layanan Informasi IDD dari Mei 1994 sampai Juni 1997.
Li meraih gelar Bachelor of Science Degree dalam bidang Manajemen Informasi dari Peking University pada 1991, serta memperoleh gelar Master of Science Degree di bidang Computer Science dari State University of New York pada 1994.
0 Komentar