INDONESIA TERANCAM KRISIS INSINYUR

Please comment & share this article, thanks!

Indonesia terancam kekurangan banyak insinyur pada masa depan. Sebab, lulusan fakultas teknik setiap tahunnya sedikit. Bahkan, beberapa jurusan terancam ditutup karena minim peminat. Hingga kini, jumlah insinyur yang ada di Indonesia mencapai 450 ribu orang. Jumlah tersebut bertolak belakang dengan insinyur yang diluluskan di Tiongkok setiap tahunnya mencapai 250 ribu orang.

Sekretaris Yayasan Pengembangan Teknologi Indonesia (YPTI) Iman Sucipto Umar mengatakan, kebanyakan lulusan SMA lebih memilih masuk ke fakultas yang berbasis ilmu sosial. Banyak siswa yang takut masuk teknik karena harus berhadapan dengan sejumlah mata pelajaran tertentu, misalnya matematika atau fisika.’’Anak zaman sekarang maunya kuliah di jurusan sosial, komunikasi, dan ekonomi dibandingkan teknik,’’ urai Pak Cip-- sapaan akrab Iman Sucipto Umar-- di Jakarta, kemarin.

Semakin kecilnya jumlah insinyur di Indonesia, katanya, disebabkan pemerintah tidak mampu mengadakan proyek infrastruktur baru, misalnya industri pesawat, perkapalan ataupun jalan yang mampu menyerap banyak lulusan fakultas teknik. Kalaupun ada proyek penanaman modal asing (PMA), perusahaan tersebut sering membawa ahli teknik dari negaranya.

Hal tersebut juga diakui Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Said Didu. Menurutnya, di Indonesia banyak insinyur berprofesi di bidang yang tidak ada hubungan dengan keilmuannya, seperti di sektor keuangan, pasar modal, manajemen, bahkan politik. ’’Ini karena makin rendah penghargaan akan profesi insinyur dan tingginya penghargaan atas keberhasilan melalui proses instan,’’ ungkapnya ketika dihubungi.

Hal ini diperparah dengan lulusan doktor dari luar negeri lebih memilih mengabdi di luar negeri. ’’Institusi seperti BPPT dan IPTN kehilangan sumber daya manusia yang andal. Eksodus ini terjadi karena faktor remunerasi serta lebih mudah mengembangkan intelektualitas dan keilmuan yang didapat di luar daripada di dalam negeri,’’ urainya.

JPNN

Posting Komentar

0 Komentar