Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...Jangan lupa Share dan Komen ya :)
Fakta baru terungkap lewat pernyataan penyidik Novel Baswedan soal pelaku penyiraman air keras ke wajahnya.
Melalui wawancara kepada Time, Novel menduga serangan pada dirinya terkait sejumlah kasus korupsi yang dia tangani.
Sejak menjadi penyidik KPK, setidaknya enam kali Novel menerima serangan. Mulanya ia tak berpikir bahwa kejadian tahun 2011 di mana sebuah mobil nyaris menabraknya merupakan suatu kesengajaan.
Namun, hal serupa terulang beberapa kali hingga terjadi serangan pada 11 April 2017 yang membuat pandangannya terganggu.
Saat itu, ia berharap penuh pada polisi untuk segera mencari pelakunya. Namun, hingga dua bulan berlalu, pelakunya tak kunjung tertangkap.
Polisi sempat tiga kali menangkap orang yang diduga berkaitan dengan penyerangan tersebut. Namun, setelah dimintai keterangan, mengecek alibi orang yang ditangkap, dinyatakan bahwa mereka bukan pelaku yang menyerang Novel.
Novel sempat tidak yakin dengan informasi yang menyebutkan bahwa salah satu perwira tinggi Polri menjadi dalang serangan ini. Namun, melihat pengusutan yang memakan waktu lama, Novel mulai mempertimbangkan kebenaran informasi tersebut. Ia pun menduga ada "orang kuat" di balik serangan itu
"Awalnya saya mengira informasi itu salah. Tapi setelah dua bulan dan kasus itu belum juga selesai, saya mengatakan (kepada yang memberi informasi itu), sepertinya informasi itu benar," kata Novel, sebagaimana dikutip dari Time.
Tanggapan Polri
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, Novel sebagai korban semestinya menyampaikan informasi itu ke penyidik, bukan ke media. Dengan demikian, keterangan tersebut memiliki kekuatan hukum.
Beberapa waktu lalu penyidik telah meminta keterangan Novel di Singapura, namun belum tuntas melihat konfisi kesehatan Novel. Penyidik bersedia kembali memeriksa Novel di Singapura untuk menggali informasi yang diperlukan.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Martinus Sitompul mengatakan, Novel harus menyampaikan setiap informasi penting yang diketahuinya agar bisa dikroscek kebenarannya.
Selain itu juga untuk menghindari penilaian pernyataan Novel itu sebuah tuduhan atau tudingan kepada pihak tertentu.
"Kalau diberikan kepada penyidik, kami akan teruskan, kami akan selidiki, benar enggak? dari mana alur-alurnya, fakta-fakta apa yang mendukung pernyataan itu. Jadi prinsipnya harus diserahkan ke polisi," tutur Martinus.
Usut tuntas
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane meminta kepolisian menanggapi serius informasi dari Novel. Polri harus mengusut tuntas keterangan Novel soal dugaan perwira tinggi yang terlibat dalam kasus tersebut.
Ia pun mendesak agar segera dibentuk tim khusus untuk membongkar kasus ini hingga terang benderang.
"Publik tidak bisa lagi hanya berharap pada Polda Metro Jaya untuk menuntaskan kasus ini," kata Neta.
Neta menganggap Polda Metro Jaya tidak bisa bekerja profesional karena tak ada perkembangan berarti selama dua bulan penyidikan.
Menurut dia, pengakuan Novel itu menjadi babak baru dalam kasus teror kepada penyidik senior KPK itu. Oleh karena itu, polisi diminta bergerak cepat untuk memeriksa Novel agar tudingan tersebut tak menjadi spekulasi dan bola liar.
Bisa saja publik mempercayai apa yang dikatakan Novel, karena bukan rahasia lagi sempat ada konflik antara KPK dan Polri terkait pengusutan sejumlah kasus korupsi.
Agar penanganan lebih capet, Neta meminta agar kasus ini ditarik ke Mabes Polri.
"Sebab ini menyangkut wibawa dan kredibilitas profesionalisme Polri secara keseluruhan, apalagi dengan adanya pengakuan Novel bahwa ada jenderal polisi yang terlibat," kata Neta.
Selain itu, Komisi III diminta segera memanggil Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dan Kapolda Metro Jaya Muhammad Iriawan untuk mengklarifikasi tudingan Novel.
Jika ternyata keterangan Novel benar, maka oknum tersebut harus dipidanakan.
KOMPAS
JUAL Frutablend, Nes V, Glucella, Mr Pro, WMP, CMP, Peninggi Badan Calsea Bone, Penambah Berat Badan Mr Pro, Serum Wajah Phytocell, Dtozym, Gicafe, Soyess, dll Aman Alami BPOM TERLARIS - info & order LINE/WA 085721536262
0 Komentar