Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...Jangan lupa Share dan Komen ya :)
Saat menjadi keynote speaker dalam acara Transforming Lives Human and Cities: How Social and Green Can We Go yang digelar oleh Lippo Group, Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil (RK) berkali-kali memuji pembangunan Kota Jakarta dan tangan dingin Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam membangun Kota Jakarta menjadi lebih baik.
Ketika Ridwan Kamil menceritakan bagaimana ia mengubah Kota Bandung yang dulu terkenal dengan banyak anggaran yang tidak tepat sasaran dan tingginya tindakan korupsi menjadi kota yang dapat meminimalisasikan tindakan penyelewengan anggaran.
Ternyata ia belajar bagaimana menggunakan dan menerapkan sistem electronic budgeting (E-budgeting) yang sudah terlebih dahulu diterapkan Ahok di Jakarta.
"Saya pakai E-budgeting ini kayak Jakarta. Seperti Pak Ahok yang mengawasi ketat penyusunan anggaran serta penggunaannya dengan E-budgeting. Untuk menghilangkan anggaran yang tidak perlu. Masa Camat minta kamera setingkat fotografer profesional. Buat apa?" kata Ridwan Kamil di lokasi seminar, Hotel Arya Duta, Jakarta Pusat, Selasa (2/5).
Dengan menerapkan e-budgeting, ia dapat menghemat anggaran sebesar Rp 1 triliun. Anggaran tersebut bisa dialokasikan untuk membangun banyak taman interaktif, memperbaiki trotoar untuk pejalan kaki dan membenahi kampung-kampung kumuh.
"Dengan pakai sistem ini, saya bisa hemat Rp 1 triliun. Jadi kita gunakan dengan sistem yang baik dalam penggunaan anggaran daerah agar dapat membangun kota yang ramah lingkungan dan ramah bagi warganya," ujar pria yang akrab disapa Kang Emil ini.
Ia pun tidak khawatir, bila nanti harus meninggalkan jabatannya sebagai Wali Kota Bandung, maka sistem e-budgeting akan hilang atau dihapuskan oleh pemimpin sesudahnya. Karena kebijakan tersebut sudah dikunci dengan aturan baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah Kota Bandung sendiri.
"Kalau saya enggak jadi Wali Kota lagi, jangan takut, e-budgeting tetap akan ada. Karena sudah dikunci dengan aturan," tukasnya.
Ia kembali memuji Ahok yang berani mengambil langkah memecat camat atau lurah yang memiliki kinerja buruk. Ia meniru langkah tersebut. Tidak hanya itu, bagi camat dan lurah yang berkinerja baik, ia sekolahkan ke luar negeri.
"Camat dan lurah yang bagus disekolahkan ke luar negeri. Yang jelek ya saya pecat. Saya meniru jakarta," ungkapnya.
Ia juga meniru Ahok yang menaikkan tingkat kesejahteraan PNS DKI. Sehingga dapat meminimalisasikan tindakan pidana korupsi di jajaran Birokrasi Pemprov DKI.
"Seperti di Jakarta, saya juga menghilangkan anggaran honor-honor. Tapi gaji PNS, camat dan lurah saya naikkan. Gaji kepala dinas di Bandung saja sudah mencapai Rp 40 juta, camat Rp 30 juta dan lurah Rp 20 juta," terangnya.
Saat ia menaikkan kesejahteraan PNS Kota Bandung, ia tidak menggunakan alokasi anggaran untuk warga. Melainkan ia ambil dari hasil penghematan anggaran yang telah berhasil ia lakukan.
"Waktu saya naikkan kesejahteraan PNS tidak ambil jatah buat warga. Saya otak-atik anggaran yang enggak bener," paparnya.
Menurutnya, Bandung dan Jakarta sama. Untuk mengubah kota yang memiliki citra tingkat korupsi tinggi dan birokrasi buruk, dibutuhkan pemimpin atau kepala daerah yang bermental baja, berani dan tak takut didemo.
Hal itu dialaminya saat memimpin Kota Bandung. Banyak yang melecehkannya, meragukan kemampuannya membangun Bandung bahkan melepaskan kota itu dari korupsi.
Namun, ia harus berani menghadapi pihak-pihak yang berusaha menjatuhkannya, mencacimakinya bahkan melecehkannya.
"Kalau enggak punya mental seperti itu, Anda enggak siap jadi pemimpin. Anda harus memiliki mental kuat dan berani, seperti Pak Ahok. Wah luar biasa dia," ungkapnya.
BERITASATU
Jual PEMPEK PALEMBANG IKAN TENGGIRI ASLI TANPA MSG SEHAT RASA ENAK HARGA PAS Pempek Keju Pempek Sosis Lenjer Kapal Selam dll HMM... ENAAAKKK.... MAU? SMS/WA 085721536262 JUAL Frutablend, Nes V, Glucella, Mr Pro, WMP, CMP, HP Android, Kue Nastar, Kastengel enak banget, dll hub SMS/WA 085721536262
0 Komentar