JANGAN MAU DIADU DOMBA, SEMUA INI SASARAN AKHIRNYA JOKOWI



Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...Jangan lupa Share dan Komen ya :)

Dalam hubungan percintaan kita seringkali diganggu oleh mantan pacar yang belum move on atau orang yang suka dengan pasangan kita, terobsesi, namun tak bisa mendapatkan. Dua tipe ini yang biasanya suka rese’, nekat, dan mau melakukan apa saja untuk mengganggu hubungan kita dengan pasangan. Nah karena kita juga dasarnya manusia biasa, kadang kita pun terpancing untuk marah ataupun kehilangan kepercayaan ke pasangan dan memilih mendengarkan gosip, teror, ataupun ikut merasa tertekan dengan gangguan-gangguan itu. Kalau mau hubungan dengan pasangan sukses tentu kita harus bisa melakukan damage control dan tahu mana benar dan mana yang tidak benar. Virus-virus itu selalu ada di mana-mana dan tak hanya di kehidupan percintaan, di politik pun juga ada.

Vonis yang dijatuhkan Ahok tentu membawa kekecewaan, kesedihan, dan kemarahan pada banyak orang. Pendukung Ahok rata-rata adalah pendukung Jokowi juga. Banyak masyarakat yang berharap Jokowi dapat menggunakan kekuasaannya untuk memperjuangkan keadilan bagi Ahok. Ketika kita merasa Ahok diperlakukan tidak adil, kemudian ada sebagian dari kita yang turut menyalahkan Jokowi. Tak sedikit yang merasa perlu menarik dukungan ke Jokowi karena saking kecewanya, ada yang menyeru mau golput, ada juga yang memilih pesimis dan apatis kembali.

Rekan-rekan kita yang ingin memperjuangkan Ahok kemudian menggelar sejumlah aksi termasuk di depan Mako Brimob Depok tempat Ahok ditahan. Ahok memang tidak bisa menemui pendukungnya, bahkan orang yang bisa menjenguknya saja sangat terbatas. Entah apakah itu inisiatif dari pihak Ahok dan lawyernya atau berdasar permintaan pihak Mako Brimob. Tapi memang penjara bukan Balaikota di mana kita bisa bertemu dan mengobrol dengan bebas dengan Ahok.

Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Arief Poyuono menilai para pendukung Ahok salah alamat ketika menggelar aksi di depan Mako Brimob Depok yang menjadi lokasi penahanan. Menurut Arief, mestinya para Ahoker -sebutan untuk pendukung Ahok- menggelar aksi demo di depan Istana Negara tempat Presiden Joko Widodo berkantor.

Dari pernyataan Arief ini kita bisa menangkap ada sekelompok golongan yang sekarang ini pun ingin mengarahkan kesalahan ke Jokowi. Mungkin kalau Anda baca juga opini saya tentang cuitan Pandji “Pembubaran ormas. Vonis penodaan agama. Tidakkah seharusnya kita menoleh ke arah istana?” tentu kita bisa menebak arahnya bahwa pada akhirnya mereka ingin yang salah di mata publik adalah Jokowi.

Sekarang coba kita ingat-ingat, siapa yang pertama membawa perkara Ahok ini ke permukaan? Siapa yang tidak membuat teks percakapan Ahok dengan benar? Siapa yang menggunakan isu ini saat berkampanye dalam Pilkada? Siapa yang menggorengnya melalui ceramah dari masjid ke masjid, mimbar ke mimbar? Siapa yang menggerakkan berbagai aksi bela agama? Siapa yang saat kubunya menang mengucapkan terima kasih ke seorang tokoh yang paling garang berteriak “penjarakan Ahok!” dan “Ahok penista agama“? Siapa yang paling getol berkoar di media massa maupun sosial media tentang penistaan agama? Dan sekarang mereka mau membuat itu seolah adalah salah Jokowi? Cih!

Kenapa pendukung Ahok dan Jokowi harus diadu domba? Selama ini image yang bergulir adalah pendukung Ahok dan Jokowi ini adalah kelas menengah yang bisa berpikir logis. Mereka tidak bisa dibodohi dengan janji kampanye, tidak bisa diiming-imingi dengan uang, namun kebanyakan tidak berani unjuk kekuatan. Orang-orang ini kepercayaannya pada tokoh politik tertentu susah digoyahkan kecuali mereka sudah merasa ‘kapok’ sendiri. Kecenthok kalau Bahasa Jawanya. Nah dengan membuat isu seolah Jokowi tak mau membantu, mereka berharap publik terpecah dan tak lagi membela Jokowi. Mereka tidak butuh Anda harus memilih mereka. Anda menjadi pesimis, apatis, tidak mau memilih Jokowi, atau golput buat mereka sudah cukup. Yang penting tidak ada lagi suara untuk Jokowi. Pemilu itu kan menghitung suara yang masuk.

Mereka juga ingin rakyat tak percaya lagi pada Pemerintahan. Delegitimasi penting agar mereka memperoleh celah untuk masuk. Kalau Jokowi tak ada yang mendukung maka Jokowi mau tak mau tersandera dengan kepentingan mereka.

Itu omongan Arief seperti bisa ular beracun. Kalau Anda menurutinya datang ke istana meminta Jokowi menjadi penjamin dan kemudian Jokowi melakukan itu maka ganti mereka akan menyerang dengan amunisi orasi seputar Jokowi tidak netral, Jokowi berpihak ke penista agama, Jokowi antek asing, dll. Yah Anda pasti juga tahu narasinya akan seperti apa. Makanya jangan terpancing kompor dari kubu lawan.

Mereka sengaja menggunakan terminologi “yang demo pro penguasa“. Padahal yang demo sendiri juga banyak yang sedang ngambek dengan Jokowi. Kenapa pengamanannya tidak seketat aksi bela negara? Karena tidak ada indikasi rusuh, itu jawabannya. Ya sekarang lihatlah kalau yang satu beraksi dengan berteriak-teriak ujaran kebencian dan kasar, yang di sini membawa lilin, bunga, menyanyikan lagu nasional, sesekali diiringi orasi. Itupun orasinya tak ada yang provokatif.

Kekuasaan legislatif, yudikatif, eksekutif itu tidak bisa dicampuradukkan begitu saja. Ada batasannya. Semua punya tugas masing-masing. Kalau kita merasa ada yang bermasalah, maka masalahnya ada di institusi peradilan dan oknum yang bertugas. Bukan di Jokowi. Jangan seperti kubu lawan dong yang semua-semua salah Ahok kalau tidak ya semua-semua salah Jokowi. Mari cooling down, tarik nafas, tenang, dan jernihkan pikiran kita untuk melihat masalah ini dari sudut yang lebih luas.

Mari teman-teman, vonis Ahok ini hanyalah awal. Ego mereka sudah tercabik karena meski Ahok kalah masih banyak yang mencintainya. Ternyata tak mudah mendapat apresiasi dan respek dari masyarakat. Dan dasarnya memang ada rakus dan ambisi berkuasa.

Kalau kita tak segera bangkit dari luka, berhenti suudzon pada Jokowi, dan mulai bergandengan tangan bersama menghadapi lawan maka bagaimana kita akan menang? Mereka ini sudah kepalang tanggung karena 2019 sudah dekat, sudah habis banyak, sudah banyak damage yang terjadi juga sehingga tidak mudah bagi mereka untuk berhenti.Mari bantu Jokowi dan Ahok melewatkan masa-masa sulit ini. Satu Indonesia, Indonesia kita.

SEWORD


Jual PEMPEK PALEMBANG IKAN TENGGIRI ASLI TANPA MSG SEHAT RASA ENAK HARGA PAS Pempek Keju Pempek Sosis Lenjer Kapal Selam dll HMM... ENAAAKKK.... MAU? SMS/WA 085721536262 JUAL Frutablend, Nes V, Glucella, Mr Pro, WMP, CMP, HP Android, Kue Nastar, Kastengel enak banget, dll hub SMS/WA 085721536262

Posting Komentar

0 Komentar