Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...Jangan lupa Share dan Komen ya :)
Di media sosial (medsos) sedang ramai dibahas soal Ormas Front Pembela Islam (FPI) yang hendak masuk ke swalayan Mitra Sragen, Jawa Tengah, terkait atribut Natal. Aksi mereka dicegah oleh Kapolres Sragen AKBP Cahyo Widiarso dan jajarannya.
Video peristiwa ini diunggah akun Sukowati Channel di Youtube seperti dilihat detikcom, Kamis (22/12/2016). Peristiwa ini terjadi depan swalayan Mitra Sragen, Jalan Raya Sukowati No 156c, Sragen, Jawa Tengah.
Di video itu nampak Ketua DPC FPI Sragen Mala Kunaifi bersama sejumlah anggotanya. Mereka hendak masuk ke dalam swalayan, namun dihalangi oleh belasan anggota polisi yang berjaga-jaga di depan pintu masuk swalayan.
"Intinya kita hanya memastikan bahwasanya di dalam itu memang sudah tidak ada saudara saya (umat Islam) yang memakai atribut daripada orang-orang Nasrani. Itu tok, sudah," kata Mala yang mengenakan gamis dan sorban berwarna putih, juga tongkat.
Tidak lama kemudian, datang Kapolres Sragen AKBP Cahyo Widiarso yang mengenakan seragam lengkap dan tongkat komando. Dia bergegas menghampiri dan merangkul bahu Mala meminta agar segera meninggalkan lokasi.
Mala bergeming. Dia dan anggotanya keukeuh ingin masuk ke dalam swalayan untuk memeriksa ada tidaknya umat Islam memakai atribut Natal. Dia meminta agar polisi tidak melarang, namun ikut mengawal aksi mereka. Nala mengaku hanya ingin melihat keadaan di dalam.
"Enggak ada saya bilang!" hardik AKBP Cahyo tegas. Mala tetap tidak mau pergi dan mengajak Kapolres Sragen berdebat. Sesekali nada suaranya meninggi. Dia mempertanyakan apa alasan polisi melarang mereka masuk ke dalam swalayan.
"Tidak ada ormas yang bisa menggeledah dan merazia," ujar AKBP Cahyo. "Lho bukan menggeledah, tidak razia ini. Kita Bukan razia, bukan geledah," sahut Mala.
"Enggak ada saya bilang!" hardik AKBP Cahyo. Dia menegaskan bahwa Ormas FPI tidak punya kewenangan untuk melakukan razia. "Lho bukan wewenang seperti itu. Saya hanya ingin saudara saya di dalam tidak memakai atribut itu (Natal)," ujar Mala.
"Bapak saudara saya. Bapak polisi adalah warga daripada Indonesia. Saya juga warga negara bangsa. Saya ingin baik. Kalau nanti sampai di dalam ada seperti itu, nanti ormas lain enggak terima, repot nanti," kata Mala.
AKBP Cahyo tidak mau merespons ucapan Mala itu. Dia tidak menghiraukan lagi ucapan Mala yang terus membujuk agar polisi mau mengawal FPI Sragen masuk ke dalam swalayan. Seorang anggota Polres Sragen Briptu Ali ikut membantu AKBP Cahyo menghardik Ali supaya tidak masuk ke dalam swalayan. Ormas FPI akhirnya meninggalkan lokasi.
DETIK
Jual Madu atasi ejakulasi dini, Pelangsing Badan, dll hub SMS/WA 089665962851
0 Komentar