JOKOWI VS PRABOWO, SUARA WARGA NU TERPECAH

Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...Jangan lupa Share dan Komen ya :)

Wakil Ketua Asosiasi Pesantren Nahdlatul Ulama (NU) Indonesia KH Fakhrurrozie meyakini, suara kaum Nahdliyin bakal terpecah dengan majunya Joko Widodo-Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dalam Pemilu Presiden 9 Juli mendatang.

"Warga Nahdliyin mendukung Jokowi karena ada sosok JK yang juga warga NU. Akan tetapi, tidak mendukung Jokowi karena dia alat partai, tidak mandiri," kata Fakhrurrozie, Selasa (20/5/2014).

"Warga NU tidak dukung Prabowo karena wakilnya yang tak disukai warga NU. Semua capres ada plus-minusnya," kata Pengasuh Pondok Pesantren An Nur 1, Bululawang, Kabupaten Malang, ini.

Menurut dia, jika pun para ulama menentukan sikap untuk memilih Prabowo, maka itu lebih karena ulama mementingkan soal akidah. "Misalnya, ulama mendukung penutupan Dolly di Surabaya, Jawa Timur, PDI-P malah terang-terangan tidak setuju dan menentang penutupan lokalisasi Dolly," kata Fakhrurrozie.

"Kita dihadapkan pada pilihan sulit. Dari itu, kita memilih calon yang minim jeleknya. Menurut saya, dua pasangan capres itu bukan pilihan ideal," tekannya.

Secara pribadi, Fakhrurrozie mengaku mendukung Prabowo-Hatta. "Ingin punya pemimpin yang memiliki sikap nasionalisme. Sementara itu, sosok Jokowi kita ketahui adalah alat partai," kata dia.

Sosok Jokowi dinilainya masih "apa kata" Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. "Kita butuh pemimpin tegas, tetapi tidak keras. Kita tidak butuh pemimpin lembek," tekan Fakhrurrozie.

KOMPAS 




 

Posting Komentar

0 Komentar