PASCA AMUK MASSA, MANOKWARI MASIH MENCEKAM

Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...Jangan lupa Share dan Komen ya :)

Pascatewasnya Timotius AP, narapidana Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Manokwari, Selasa (4/11/2012) sore, di Kampung Maripi Pantai akibat ditembak aparat kepolisian setempat, Rabu (5/11/2012), dua pos polisi dan satu polsek dibakar massa. Hingga kini, Manokwari masih mencekam.

Selain membakar dua pos polisi dan satu polsek, massa yang kecewa atas tindakan aparat kepolisian ini memblokade sejumlah jalan utama di Manokwari serta membakar ban bekas. Akibat aksi massa tersebut, sejumlah toko dan pusat perbelanjaan di Manokwari tutup.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, massa yang umumnya merupakan kerabat korban penembakan awalnya mengarak keranda peti mati menuju Mapolres Manokwari untuk dikembalikan sebagai bentuk penolakan peti yang diberikan polisi. Aparat kepolisian yang disiagakan di depan kantor Gubernur Papua Barat mencoba menghalangi massa. Akibat halangan polisi, massa pun bertindak anarkistis dengan merusak sejumlah fasilitas umum serta membakar kantor Polsek Kawasan Pelabuhan Laut Manokwari. Polisi akhirnya mengeluarkan tembakan peringatan untuk membubarkan massa.

Sebelumnya, massa juga membakar Pos Polisi Sanggeng yang terletak di Jalan Yos Sudarso, Sanggeng, Manokwari, serta pos polisi lalu lintas di Jalan Merdeka, Manokwari. Aksi warga ini sebagai bentuk protes terhadap tindakan aparat kepolisian yang menembak mati Timotius. Sebab, menurut warga, Timo—panggilan akrab Timotius—bukanlah teroris yang harus ditembak mati, melainkan hanya pelaku kriminal biasa. Sementara pelaku kriminal dengan kasus yang lebih besar justru dibiarkan bebas oleh polisi.

Setelah aksi anarkistis massa ini, kondisi Manokwari, khususnya di sejumlah tempat, masih mencekam. Warga belum bisa beraktivitas ke luar rumah. Sementara sejumlah pertokoan masih belum buka.

KOMPAS

Posting Komentar

0 Komentar