MISTERI WAJAH MANUSIA HOBBIT ASAL FLORES TERKUAK

Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...Jangan lupa Share dan Komen ya :)

Para peneliti akhirnya mengungkap seperti apa wajah manusia purba kontroversial, yang disebut sebagai "hobbit", yang fosilnya ditemukan di sebuah gua bernama Liang Bua, di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.

"Ia tak bisa disebut cantik, tapi yang pasti wajahnya punya kekhasan," kata antropolog, Susan Hayes dari University of Wollongong, New South Wales, Australia, seperti dimuat situs sains LiveScience, Selasa (11/12/2012).

Dengan latar belakang ilmu forensik, Hayes mampu merekonstruksi wajah hobbit perempuan setinggi 1 meter, berusia sekitar 30 tahun yang ditemukan di Liang Bua tahun 2003 lalu.

Wajah hobbit Flores diumumkan dalam ajang Konferensi Arkeolog Australia yang digelar 9-13 Desember di University of Wollongong.

Hayes mengaku senang dengan temuan itu. Namun ia lebih suka dengan istilah "pendekatan wajah" alih-alih "rekonstruksi wajah".

"Ia membuatku bekerja lebih lama dari yang kuperkirakan, sering membuatku sakit kepala, namun aku puas, baik secara pengembangan metodologi maupun hasil akhirnya," tambah dia.

Ditemukan di Flores

Kerangka berusia 18.000 tahun itu secara resmi dinamai Homo floresiensis. Namun julukannya, "hobbit, diberikan karena postur tubuhnya yang mini, jauh dari ukuran manusia modern kebanyakan.

Sejak ditemukan, kerangka itu menjadi sumber debat panas para ilmuwan: apakah spesimen itu sejatinya spesies yang telah punah dari silsilah keluarga manusia, mungkin cabang kecil dari Homo erectus, hominid yang hidup 1,8 juta tahun lalu yang proporsi tubuhnya yang sebanding dengan Homo sapiens moden.

Sementara, kaum kritikus berpendapat, fosil itu adalah milik manusia dengan microcephalia atau mikrosefalus, suatu kondisi yang ditandai dengan kepala kecil dan beberapa di antaranya disertai keterbelakangan mental.

Namun, sebuah penelitian tahun 2007 mengungkap, ukuran otak hobbit adalah sekitar sepertiga ukuran otak manusia dewasa modern. Rasionya tak konsisten dengan karakteristik mikrosefalus.

Para hobbit diperkirakan tinggal di Pulau Flores, salah satu bagian dari kepulauan Indonesia. Ia hidup bersama dengan tikus raksasa, kerabat gajah yang disebut stegodon, dan naga Komodo yang menakutkan.

LIPUTAN6

Posting Komentar

0 Komentar