DEMO BURUH RICUH, KAPOLDA SUMUT MAKI DAN PUKUL PERWIRA

Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...Jangan lupa Share dan Komen ya :)

Demonstrasi ribuan buruh di Medan, menuntut kenaikan upah minimum provinsi (UMP) 2013 di depan kantor Gubernur Sumatera Utara diwarnai kericuhan. Buruh menumbangkan gerbang kantor pemprov Sumut yang ada di Jalan Pangeran Diponegoro itu.

Mengetahui hal itu, Kapolda Sumut Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro meradang. Dia sempat mencak-mencak dan memukul anggotanya. Terlebih setelah gerbang, Wisjnu berupaya menenangkan pedemo. Namun, para buruh kerap memotong ucapannya hingga dia emosi.

"Kalau kalian anarkis, saya sikat," kata Wisjnu melalui pengeras suara, Rabu (5/12).

Melihat Wisjnu geram, pasukan antihuru-hara yang berbaris di belakang berteriak dan memukul tameng dengan tongkat yang dibawa.

Namun, teriakan ini membuat Wisnu marah. Jenderal berbintang dua ini pun terlihat memarahi seorang perwira menengah. Tidak itu saja, dia juga bergegas ke belakang dan mendekati pasukan antihuru-hara. Wadir Sabhara Polda Sumut AKBP Johanes pun dimaki dan dipukul pada bagian perut.

"Perwira bodoh, tak bisa kau atur anggotamu," ucapnya sambil melayangkan pukulan.

Selanjutnya, Wisjnu juga memerintahkan wartawan untuk menyingkir dari halaman kantor Gubernur Sumut. Barisan polisi pun dirapatkan dan gerbang kantor Gubsu pun didirikan kembali.

Kericuhan pecah setelah ribuan buruh tidak sabar menunggu keputusan Plt Gubernur Sumut Gatot Pudjonugroho, menjawab tuntutan buruh untuk kembali merevisi UMP 2013 menjadi Rp 2,2 juta. Mereka berteriak dan mendorong gerbang itu hingga tumbang.

Gatot cuek tuntutan buruh di Medan

Mengetahui demo yang hampir tidak terkendali, tidak menggerakkan hati gatot untuk memenuhi tuntutan para buruh. Gatot meninggalkan perwakilan buruh, dan lebih memilih makan malam di luar ruangan.

Buruh akhirnya pulang dengan tangan hampa. Mereka bubar sekitar pukul 20.00 WIB. "Tadi Gatot (Plt Gubernur Sumut) meninggalkan kami. Katanya makan di RM Jimbaran," kata Pahala Napitupulu, salah seorang perwakilan buruh di tengah-tengan unjuk rasa.

Pahala dan perwakilan buruh lainnya kemudian meminta rekan-rekannya kembali ke rumah masing-masing. Dia meminta mereka membatalkan rencana menginap. Alasannya, perlengkapan seperti tenda tidak dibawa dalam aksi itu.

"Gatot bilang masih mau mengadakan pertemuan dengan kami. Tapi, dia tidak bisa menentukan kapan waktunya. Kami akan membahas tindak lanjut dan langkah-langkah berikutnya. Bisa saja besok kami demo lagi, bergantung kesepakatan malam ini," ucap Pahala kepada wartawan seusai unjuk rasa.

Unjuk rasa ribuan buruh ini memprotes besaran revisi UMP Sumut 2013 yang ditetapkan Plt Gubernur Sumut Gatot Pudjonugroho, menjadi sebesar Rp 1.375.000. Revisi ini hanya naik Rp 70.000 dari besaran yang ditetapkan sebelumnya. Buruh menuntut UMP Sumut 2013 direvisi menjadi Rp 2,2 juta.

MERDEKA

Posting Komentar

0 Komentar