PINDAD JAJAKI PASAR IRAK DAN UGANDA

Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...

PT Pindad Persero menjajaki penjualan alutsista dengan Irak dan Uganda. Menurut Direktur Utama Pindad Adik Avianto, delegasi Irak akan meninjau pabrik Pindad sekaligus melihat proses pembuatannya. Rencananya, kunjungan berlangsung pada 6 Oktober 2012.

Irak kabarnya membutuhkan rompi tahan peluru, helm, sepatu lars, dan seragam. "Mereka juga tertarik dengan Anoa," kata Adik, Sabtu, 1 September 2012. Anoa adalah kendaraan tank ringan lapis baja.

Selanjutnya, ia akan berangkat ke Uganda untuk membicarakan kerja sama alutsista dengan negara tersebut. Kunjungan diawali terlebih dahulu ke Kenya karena tidak ada Kedutaan Besar Republik Indonesia di Uganda. Namun Adik belum memastikan kapan keberangkatannya ke Uganda.

Timor Leste juga akan memesan panser atau tank pada tahun ini. "Saat ini masih proses negosiasi, tinggal penyelesaiannya," katanya.

Ia akan berangkat ke Timor Leste pada 12 September 2012 mendatang bersama tim perusahaan untuk menandatangani surat perjanjian dengan delegasi Timor Lester. Menurut Adik, Kementerian Pertahanan dan Kementerian Keuangan telah setuju dengan rencana ekspor panser.

Setelah penandatanganan, proses selanjutnya adalah membicarakan perjanjian pembayaran. Nanti, negara tersebut membayar secara kredit ke Bank Mandiri. Mengenai nilai pembelian, Adik belum bisa menjelaskan. Sebab, "Timor Leste belum memastikan jenis panser yang dipesan. Jadi tergantung kebutuhan," ujar Adik. Begitu juga dengan jumlah yang akan dipesan.

Adapun harga panser dengan jenis 4 x 4, atau yang biasa digunakan pada medan ringan, seperti perkotaan, per unitnya senilai Rp 4 miliar. Namun harga akan naik jika ditambah dengan aksesori, seperti senjata atau kamera pengintai. Sedangkan panser bagi medan berat, atau jenis 6 x 6, harga per unitnya Rp 8 miliar.

TEMPO

Posting Komentar

0 Komentar