Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...
Bukti konkret bahwa Partai Keadilan Sejahtera tidak pernah memperjuangkan dan menyerap aspirasi umat Islam Indonesia dibeberkan. Yaitu, PKS tidak pernah mendatangi organisasi kemasyarakatan Islam untuk meminta pandangan dan masukan atas sebuah rancangan-rancangan undang undang.
"Misalnya, RUU Pendidikan, Haji, Zakat dan sebagainya. Saya tidak pernah dengar PKS meminta pandangan ormas Islam," kata pengamat politik Islam, Saleh P. Daulay, kepada Rakyat Merdeka Online (Minggu, 17/4).
Karena itu dia menegaskan, aspirasi yang diperjuangan PKS selama ini adalah suara umat Islam yang berafiliasi dengan partainya. Padahal, ada banyak Ormas Islam di Indonesia. Mulai dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama, Al Washliyah, Al Irsyad, Persatuan Islam, Hidayatullah hingga Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDI).
"Membantu umat Islam tidak harus dengan memberi materi dan macam-macam. Tapi yang lebih penting adalah secara bersama merumuskan masa depan umat Islam melalui perundang-undangan," tegasnya.
Saleh memang tidak menampik PKS pernah bersilaturrahim ke Ormas Islam. Tapi, dia menekankan, silaturrahim itu hanya sebatas pencitraan atau perkenalan pengurus baru DPP PKS waktu itu, jadi pertemuan itu tidak substansial.
"Yang kita inginkan adalah hubungan komunikasi subtansial, yaitu menyerap aspirasi," timpal Saleh.
Meski begitu, alumnus Colorado State University ini mengaku, kritik yang ia sampaikan itu sebenarnya juga ditujukan kepada semua Partai Islam dan partai berbasis massa umat Islam. Tapi, dia menekankan terhadap PKS karena partai dakwah ini lebih sering mengklaim sebagai Partai Islam.
RMOL
0 Komentar