Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...
Ribuan burung albatros Laysan dan anak ayam mati akibat gelombang setinggi lima kaki di sekitar Kepulauan Midway, Hawaii, AS. Ini akibat gempa dan tsunami Jepang.
"Kebanyakan dari hewan itu tenggelam atau terkubur di bawah pasir," ujar pemimpin proyek Badan Perlindungan Satwa di Kepulauan Hawaii dan Pasifik, Barry W. Stieglitz. A
lbatros Laysan yang berbulu hitam dan putih itu memang tidak terancam punah. Sekitar satu juta burung itu hidup di Badan Perlindungan Satwa Midway Atoll, 1.300 mil sebelah barat laut Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat. Inilah koloni Albatros Laysan terbesar di dunia.
“Namun, kematian itu bisa menyebabkan penurunan jumlah populasi yang berkembang biak di tahun ini. Kita mungkin hanya melihat sedikit penagkaran burung di masa depan,” ujar Stieglitz.
Gelombang juga menghantam 60% Pulau Timur dan Pulau Spit. Ahli biologi belum mengetahui secara pasti berapa telur burung yang mati di bawah pasir akibat terbawa gelombang. Namun Stieglitz memperkirakan jumlahnya ribuan.
Populasi satwa liar terus terancam akibat perubahan iklim, tsunami, penurunan jumlah habitat dan spesies invasif. "Di sisi lain, ini membuat penduduk jauh lebih tangguh dan bersiap atas kepunahan," kata Stieglitz lagi.
INILAH
0 Komentar