SETELAH DIBUNUH, MAYAT ANAK PUNK DISEMBUNYIKAN DI LEMARI



Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...

Seorang anak punk, Ribet Bagus Indra alias Bandit, 18, tewas dibunuh lima orang temannya Sabtu (19/3) dini hari pukul 03.10 WIB. Ia dibunuh karena tidak memberikan jatah hasil ngamennya kepada teman-temannya. Setelah tak bernyawa, mayat Ribet dimasukkan ke dalam sebuah lemari.

"Ia (Ribet) dihantam balok, pot bunga dan kayu sehingga tewas seketika. Setelah itu ia dimasukkan ke lemari," kata Kepala Seksi Humas Kepolisian Sektor Kebayoran Baru, Aiptu Edi Margana, Minggu (20/3).


Ribet dikeroyok kelima temannya di rumah kosong di Jalan Cipaku 1 Nomor 85 Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Sebelum dibunuh, ia terlebih dahulu diajak minum minuman keras oleh pelaku. "Setelah minum baru dihabisi," kata Edi.

Menurut Edi, peristiwa bermula saat Ribet cek sok dengan Aseng, salah seorang pelaku di kawasan Blok M karena jatah hasil mengamen Ribet tidak diberikan kepada Aseng. Aseng yang dendam kemudian mengadu kepada teman-temannya.

Pembunuhan itu terungkap setelah seorang pelaku mengirimkan pesan singkat kepada Muhammad Abdul Afit, salah seorang teman korban. Pesan itu memberitahu bahwa ia telah menghabisi nyawa Ribet dan menyimpannya di dalam lemari. "Setelah dapat sms itu, teman korban melapor ke polisi," ujar Edi.

Petugas yang mendapat laporan pun langsung menelusuri ke tempat kejadian perkara. Di sana, polisi berhasil menangkap tiga pelaku, yaitu Ridwa (20), Ayi Saputra (19) dan Abdul Rahman (23). Dua pelaku, terang Edi, sempat melarikan diri sebelum ditangkap di Jalan Bangka, Jakarta Selatan, Sabtu kemarin.

"Dua pelaku lain, Aseng dan Hengki kami tangkap di Bangka itu saat bersembunyi di rumah temannya. Mereka berdua itulah otak pembunuhan," kata Edi.

 
TEMPO

Posting Komentar

0 Komentar