Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...
Perancang Inggris John Galliano dipecat dari posisinya sebagai Direktur Kreatif Christian Dior kemarin. Menurut Sidney Toledano, Presiden dan CEO Christian Dior, komentar anti yahudi yang sempat dilontarkan sang perancang tidak sesuai dengan nilai dasar rumah mode tersebut. "Sikap tak layak Galliano merupakan alasan yang cukup untuk pemutusan hubungan kerja ini," kata Toledano. Pemecatan ini mengejutkan dunia mode, karena pengumuman ini disampaikan sehari sebelum peragaan busana autumn/winter 2011 di Paris.
Sebelumnya, perancang yang telah 15 tahun berkarya di Dior itu berselisih dengan sepasang kekasih di restoran La Perle Paris, 24 Februari lalu. Géraldine Bloch, salah satu dari pasangan yang berselisih menuntut Galliano atas komentar anti yahudi yang dilontarkan sang perancang. Perselisihan mereka dibawa ke kantor polisi.
Namun perselisihan tak berakhir disana. Setelah serangkaian pertemuan untuk mendamaikan keduanya, tiba-tiba rekaman perselisihan itu tersebar di internet. Dalam rekaman itu Galliano melontarkan komentar anti yahudi, setelah diprovokasi oleh pasangan tersebut.
Editor Vogue Alexandra Schulman menyesalkan komentar sang perancang. "John Galliano membuat kesalahan besar yang tak bisa diacuhkan. Di saat yang sama dia memiliki bakat besar dan telah mengembalikan kejayaan rumah mode Dior," katanya.
Aktris peraih Oscar Natalie Portman menyesalkan hal yang sama. "Rekaman video ini cukup jelas. Saya tak akan berhubungan dengan Galliano melalui cara apapun. Saya berharap komentar ini mengingatkan kita untuk tidak berprasangka terhadap yahudi," kata Portman yang memiliki darah yahudi.
Editor Vogur Italia Franca Sozzani membela Galliano ketika video rekaman itu bocor ke internet. "Galliano jelas diprovokasi dan direkam tanpa sepengetahuannya," kata Sozzani. Menurut dia, siapapun yang merekam itu mungkin memiliki motif ekonomi.
Sementara itu Stephanie Zerbib mengatakan Galliano yang berada dalam penyelidikan polisi dalam keadaan baik. "Yang terpenting bukan apa yang beredar di internet tetapi testimoni dan saksi," katanya.
TEMPO
0 Komentar