7.000 ORANG DARI 27 NEGARA AKAN KUMPUL DI MANADO



Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...

Sekitar 7000 orang, yang terdiri dari pelaku latihan sebanyak 3.500 orang, masyarakat dan relawan yakni 2500 Indonesia, 931 Internasional yang berasal dari 27 negara akan terlibat latihan gabungan penanggulangan dalam ARF Disaster Relief Exercise 2011 (ARF Direx 2011) yang berlangsung di Provinsi Sulawesi Utara.

Dalam latihan yang diketuai bersama (Co Chairs) oleh Indonesia-Jepang akan melibatkan berbagai asset sipil dan militer untuk penanggulangan bencana, seperti puluhan helicopter, kapal perang, pesawat Hercules, hovercraft, peralatan SAR dan sebagainya.


Tujuan latihan bersama ini untuk menciptakan sinergitas inter-instansi pada tataran operasional dalam Penanggulangan Bencana, adanya manajemen PB inter-instansi termasuk TNI dan POLRI, terdistribusinya bantuan dengan lancar dan tepat waktu, minimalisasi korban.


"Di samping itu latihan dimaksudkan meningkatan peran serta masyarakat, terwujudnya mekanisme manajemen PB dengan melibatkan multi nasional dan pengaturan foreign military assets dalam lingkup PB, Prosedur CIQ (Custom, Immigration and Quarantine)," ungkap DR. Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB kepada Tribun, Selasa (8/3/2011).

Negara-negara yang terlibat dalam latihan gabungan yang rencananya akan dibuka Wakil Presiden Boediono meliputi ASEAN, Jepang, Amerika, Uni Eropa, Australia, Korea Selatan dan lainnya. Lokasi yang akan menjadi tempat latiha adalah P. Bunaken, P. Siladen, P. Mantehage, pesisir Ds Maasing Kota Manado, dan Kec. Wori Kab. Minahasa Utara (Ds Wori, Ds Kimabajo dan Ds Minaesa), Bandara Samratulangi dan Pelabuhan Bitung.


Adapun manfaat dari latihan bersama yang menghabiskan dana lebih dari Rp 60 miliar dari tataran nasional adalah menguji atau menyiapkan sistem PB yang melibatkan bantuan asing di Indonesia, meningkatkan mekanisme koordinasi dan kerjasama antar instansi di bawah kendali BNPB serta dihasilkan penyempurnaan Protap PB Nasional dan Daerah Provinsi Sulut.


"Tataran regional adalah adanya rekomendasi dan masukan strategis bagi kerjasama ARF dalam PB di kawasan. Tataran operasional fasilitasi keselarasan berbagai protokol nasional, regional dan internasional dalam Penanggulangan Bencana," ungkapnya.


Saat pembukaan nantinya akan didemonstrasikan Drill Teknis yang merupakan miniatur dari keseluruhan latihan berupa demo kemampuan operasi SAR darat, laut dan udara dengan melibatkan berbagai macam peralatan alutsista berupa Kapal Perang (KRI Suharso sekaligus sebagai Posko Latihan laut), pesawat terbang dan helikopter dari Indonesia dan berbagai negara anggota ARF.


Di samping itu ada FTX (Field Training Exercise) yakni operasi bantuan dan evakuasi Darat, Laut dan Udara dengan melibatkan pesonel sipil dan militer. Indonesia akan mengerahkan KRI Dr. Suharso, Pesawat Hercules dan Cassa, helikopter, kapal LST, Kapal Hovercraft, Mobil SAR dll


Kemudian ada TTX (Table Top Exercise) yakni latihan di dalam ruangan dengan metode diskusi dan pemecahan masalah. Sasarannya adalah perbaikan protap penanganan darurat untuk Kabupaten/kota/Provinsi, penyempurnaan Continjensi Palan, Peneyempurnaan Peraturan Kepala BNPB tentang CIQ (Custom, Immigration, Quaratine)


Juga Humanitarian Civic Action (Bakti Sosial) berupa pembangunan MCK dan penyediaan air bersih, Perbaikan jalan, Perbaikan jembatan, Pelayanan kesehatan, Pembuatan tempat sampah, Sign board jalur evakuasi tsunami, penghijauan di Bukit Persahabatan dan penanaman bakau di Minahasa Utara.


TRIBUN

Posting Komentar

0 Komentar