Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...
Negeri ini mendapat berkah berupa sinar matahari, hampir setiap hari. Sayang jika disia-siakan. Bayangkan, tanpa harus keluar duit untuk memberi asupan vitamin D, hanya dengan sesaat saja berjemur tubuh kita sudah mendapat limpahan vitamin D, gratis dari Tuhan.
"Cukup dengan mandi matahari, sambil jalan pagi. Hanya dengan 20-30 menit mandi matahari, kita sudah mendapat 10.000 IU vitamin D. Gratis dari Tuhan. Efekl lainnya adalah pembakaran lemak tubuh yang optimal apabila kita berjalan pagi dengan perut kosong," demikian dr Phaidon Toruan, MM, dalam tulisannya yang disebar ke wartawan.
Daokter Fai, begitu biasa Phaidon disapa, mengaku prihatin jika masih ada kekuhan kekerangan vitamin D. Ironis, jika hidup di negara tropis tapi kekurangan vitamin D. "Ini akibat terlalu banyak berdiam di kantor atau ruangan tertutup. Saat berangkat menggunakan mobil, atau kalaupun memakai motor, banyak mengenakan jaket sehingga tidak terkena paparan matahari," ujar Nutrition Manager Indonesia Football Academy (IFA) itu.
Dia menjelaskan, berdasarkan penelitian Giovannucci dkk yang dipublikasikan di Archives of Internal Medicine pada bulan Juni tahun 2008, pria dengan kadar vitamin D rendah memiliki risiko 2,42 kali lebih besar untuk terkena serangan jantung. Di AS, menurut data American Heart Association ( yang diakses tahun 2008), maka setiap tahun 920.000 orang terkena serangan jantung dan 157.000 orang diantaranya mninggal karena serangan jantung. "Tren ini sudah mulai diikuti oleh Indonesia. Angka kematian akibat serangan jantung semakin meningkat," ujar pria kelahiran 7 November 1973 itu
Jika kedua data tersebut digabung, lanjutnya, seandainya status vitamin D diperbaiki, maka jumlah kematian yang bisa dicegah mencapai 92.500 orang. "Lumayan. Bayangkan apa artinya kalau semua kematian yang bisa dicegah tersebut adalah para eksekutif, professional, pejabat yang berpengaruh. Cuma gara-gara vitamin D saja," cetus pria yang kini dipercaya sebagai direktur Sport Science BTN itu.
Dia juga menyodorkan adanya data, bahwa Lipitor, salah satu jenis obat yang menurunkan lipid darah, bisa menurunkan risiko serangan jantung sampai 37 persen. Sementara meningkatkan kadar vitamin D bisa menurunkan risiko serangan jantung sampai 142 persen menurut Giovannucci.
Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran pada 2000 itu menjelaskan, menurut yang terdapat di situs American Heart Association, biaya tahunan akibat penyakit jantung , termasuk layanan kesehatan, obat-obatan, dan produktivitas yang hilang mencapai US$ 156 miliar ( Rp 1.560 trilyun). Sementara biaya kalau semua 300 juta orang Amerika diberi suplementasi vitamin D 1000 IU selama setahun hanyalah US$ 6,6 miliar ( Rp 66 trilyun)
Lebih lanjut dijelaskan, vitamin juga ternyata berperanan besar dalam mencegah kanker. Dalam suatu penelitian, lanjutnya, Holick dkk menemukan bahwa wanita yang mengalami kekurangan vitamin D, mengalami peningkatan risiko terkena kanker usus sebesar 253 persen. Kanker usus mengenai 145.000 orang Amerika setiap tahun dan 53.580 diantaranya meninggal karenanya. Menurut data yang dipublikasikan di American Clinical of Journal Nutrition bulan Juni tahun 2007, maka hanya dengan mencukupkan vitamin D, maka 38.578 jiwadapat diselamatkan dan dapat mengurangi biaya kesehatan sampai US$ 3.89 miliar. "Bukan bilangan yang kecil," cetusnya.
Vitamin D juga ternyata mencegah stroke. Pada suatu penelitian yang dipublikasikan bulan September 2008 di jurnal Stroke, maka ditelitilah 3316 pasien yang dicurigai memiliki masalah dengan arteri koroner. Orang-orang ini diteliti selama 7,75 tahun. "Lumayan lama. Ternyata untuk setiap penurunan kadar vitamin D, terdapat peningkatan risiko stroke sampai 86 persen," ucap dokter yang pernah menjabat corporate fitness training di beberapa perusahaan papan atas tanah air ini.
Kadar vitamin D yang dimaksud dalam ulasan ini, kata Dokter Fai, adalah kadar vitamin D dalam darah 25(OH)D yang kadar normalnya adalah sekitar 30-50 ng/ ml Menurut John Jacob, pendiri Vitamin D Councel, berbagai penelitian menunjukkan bahwa kekurangan vitamin D memainkan peranan dalam berbagai macam penyakit termasuk kanker, penyakit jantung,hipertensi, penyakit autoimun, diabetes, depresi, arthritis, osteoporosis, dan banyak lagi.
Secara teknis, dijelaskan Dokter Fai, vitamin D sebetulnya bukanlah vitamin. Menurut struktur kimianya dia punya bentuk sendiri. Produk turunan vitamin D, calcitriol, sebetulnya adalah secosteroid hormone, yang merupakan kunci yang membuka gembok genom manusia. Genom manusia memiliki 2700 situs ikatan untuk calcitriol; semua situs ikatan ini terlibat dalam hampir semua penyakit utama manusia
JPNN
0 Komentar