WARGANET MINTA SELIDIKI ADMIN TWITTER KEMENTAN



Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...Jangan lupa Share dan Komen ya :)

Akun Twitter Kementerian Pertanian dihujani cibiran warganet usai disalahgunakan. Admin Twitter tersebut memposting berita terkait ustadz Somad yang dideportasi di Hong Kong pada Senin (25/12) malam.

Dari pantauan jurnas.com pada Senin malam tepat jam 10:32, postingan tersebut sudah dihapus, "Sorry, that page doesn`t exist!."

Kemudian pada pada Selasa (26/12), akun Twitter @kementan mengklarifikasi postingan tersebut, "Sobat Tani Tweet semalam merupakah human error dari admin kami. Atas kejadian ini, admin tersebut sudah dinonaktifkan sebagai admin twitter kementan. Berikut permintaan maaf yang bersangkutan di akunnya,"

"Mohon maaf, postingan berita ini ke akun resmi kementan murni kelalaian pribadi (human error) karena setingan hp lupa dialihkan ke akun pribadi. Jadi, tidak ada kaitan sama sekali dengan pihak instansi kementan," jelas pemilik akun @abiyadun.

Meski begitu, netizen bukannya menerima, malah mengkritik admin twitter tersebut. "Wah asn ini jangan cuman dinonaktifkan jadi admin, dia harus diselidiki lebih lanjut sepertinya ada bibit-bibit anti pemerintah di lingkup kementan," kata pemilik akun @yuu_kkiii.

"Akun resmi pemerintah apa layak memposting ttg ditolaknya WNI oleh imigrasi negara lain sedangkan WNI tsb tidak mewakili pemeritah. Akun pemerintah selayaknya paham KEDAULATAN NEGARA seharunya tdk ikut mendorong kemenlu utk menayangkan ke negara yg menolak masuk. Paham? Kata pemilik akun @jangkarDKI.

"Mohon @kementan selidiki orang tersebut. Bukan hanya masalah dia ngesare berita yang tidak pada pada posisinya, tapi sumber info beritanya yang ia posting pun abal-abal. Akun Medsos institusi pemerintah ko mentalnya gitu," kata @BULLFRONT.

Namun tidak semua netizen mengkritiknya, beberapa dari meraka membelahnya. Seperti pemilik akun @Mangidi_junior, "Tidak ada manusia yang sempurna dan meminta maaf adalah sikap yang mulia."

Sejak berita klarifikasi ini diturunkan, sebanyak 125 orang memberi tanggapan. 101 orang menyukai dan 119 orang menretweet.

JURNAS

Posting Komentar

0 Komentar