Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...Jangan lupa Share dan Komen ya :)
Pihak berwenang Rusia telah menangkap seorang tersangka yang mereka yakini melakukan pengeboman sebuah supermarket di St Petersburg pada hari Rabu lalu. Kelompok ekstrimis ISIS mengklaim serangan teror tersebut.
"Dinas Keamanan Federal (FSB) mengatakan telah menahan dalang dan pelaksana ledakan tersebut," seperti dikutip BBC dari kantor berita Rusia, Minggu (31/12/2017).
Pemboman di cabang Perekrestok melukai 13 orang. ISIS sendiri belum merilis bukti yang memperkuat klaim kelompok itu berada di balik serangan tersebut.
Meski telah menangkap terduga pelaku, FSB tidak menyebutkan identitasnya.
Presiden Vladimir Putin telah menyatakan ledakan tersebut sebagai tindakan teroris. Dia menandatangani sebuah undang-undang baru pada hari Jumat yang memperberat hukuman untuk perekrut teroris.
ISIS telah merekrut ribuan pejuang dari Rusia dan bekas negara Soviet. Presiden Putin sebelumnya telah memperingatkan bahaya yang mereka hadapi jika para pejuang tersebut kembali ke rumah.
Intervensi Rusia dalam perang Suriah di sisi pemerintah diyakini telah menjadikan Negeri Beruang Merah sebagai target utama ISIS dan kelompok militan lainnya.
Pejabat Rusia menggambarkan bom tersebut sebagai bom rakitan dilengkapi dengan komponen mematikan yang menghasilkan ledakan setara dengan 200g TNT.
Media Rusia melaporkan bom itu disembunyikan di sebuah ransel yang ditempatkan di dalam loker yang digunakan oleh pembeli untuk menyimpan tas mereka.
SINDONEWS
0 Komentar