BAHAYA! POLISI HARUS GERAK CEPAT TANGKAP PEMILIK AKUN FITNAH KIAI SAID



Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...Jangan lupa Share dan Komen ya :)

Beragama tidak semakin santun, malah semakin bringas. Orang begitu mudah menuduh, bahkan menyebut seseorang dajjal. Itulah yang terekam dalam akun facebook atas nama Kaizhan Al Faruq, lelaki yang mengaku asal Kebumen tinggal di Pangkalanbun sebagai direktur perkebunan kelapa SAWIT Kalimantan Utara.

Sampai Kamis (28/12/2017) pagi akun ini masih aktif dengan hinaan-hinaannya. Dia sendiri mengaku statusnya sudah sampai kepada pemerintah, lalu ditelephon dengan ancaman-ancaman. Kaizhan Al Faruq mengaku tak takut, bahkan siap nabokin (memukul).

Terbaru komentar dari Park Long, ia dengan entengnya menyebut Sas (mungkin maksudnya Said Aqil Siroj) sebagai dajjal. Akun ini diikuti 279 orang. Ada juga foto Presiden Jokowi selfy dengan wanita berbikini.

“Ini benar-benar kurang ajar. Polisi tidak boleh lambat, harus segera ditangkap dan diberi pelajaran. Biasanya yang begini ini, kalau sudah ditangkap baru ampun-ampun dan merengek, menangis minta maaf. Inilah bukti orang tidak beragama mengaku beragama, berbahaya,” kata Erwin Mohammad, nahdliyin Surabaya kepada duta.co, Kamis (28/12/2017).

Di grup-grup nahdliyin juga gerah dengan akun facebook tersebut. Tidak sedikit Banser yang ingin mendatangi sendiri. Tetapi, main hakim sendiri jelas tidak akan menyelesaikan masalah.

“Kita memang harus bersabar melihat kenyataan ini, tetapi, kita juga mendesak aparat polisi cepat bertindak. Kalau tidak dampaknya luar biasa, dikhawatirkan keduluan orang-orang yang tidak sabaran,” tambah Erwin.

Tidak masuk akal, mengaitkan kebijakan Bandara Internasional Hongkong – yang mengusir Ustadz Shomad – dengan KH Said Aqil Siroj. Tetapi, itulah yang terus dikesankan oleh Kaizhan Al Faruq.

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj sendiri tak habis pikir dengan mudahnya orang menfitnah. Kiai Said juga mendapatkan laporan tentang fitnah dimaksud.

“Ini, Buya,” kata sekretaris pribadi Kiai Said, Muhammad Sofwan, sembari menunjukkan bukti fitnah dengan menunjukkan screenshot kicauan akun tersebut, di gedung PBNU, Jakarta, Rabu (27/12)

Kiai said tidak risau. “Bacakan saja, bacakan,” pinta Kiai Said enteng. Sofwan pun membacakannya.

Bukan malah marah, Kiai Said ternyata hanya tersenyum setelah mendengar fitnah itu. Bagianya, fitnah kepada KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) lebih hebat dari ini, tetapi Gus Dur dengan santai menanggapinya. Bahkan, orang setingkat Nabi Muhammad saja pernah merasakannya.

“Alhamdulillah dengan fitnah ini dosa saya berkurang,” katanya.

Menurut Kiai Said, orang yang memfitnah akan mendapatkan akibatnya baik cepat atau lambat. Kalaupun tak mendapatkannya di dunia, ia akan mendapatkannya di akhirat kelak.

“Tapi saya memaafkannya karena Nabi Muhammad pun orang yang pemaaf,” katanya ketika ditanya apakah akun tersebut layak untuk dimaafkan?

Kepada para pengguna media sosial, Kiai Said mengajak untuk lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi informasi. Jika ada informasi yang dirasa janggal, jangan mudah percaya, tapi diteliti dulu, jangan langsung disebar, karena bisa berakibat fatal terhadap orang lain, bahkan bagi dirinya sendiri.

“Jika ada isu miring terkait dengan NU dan tokoh-tokohnya, harus diteliti dulu. Tabayun, tanyakan dulu kepada pengurus NU setempat. Sekarang kan mudah bertanya, dari daerah bisa langsung ke pengurus pusat (melalui media sosial juga, red.),” jelasnya.

Secara khusus, ia meminta kepada seluruh warga NU untuk lebih arif dan bijaksana dalam mengkonsumsi informasi dengan mengedepankan klarifikasi atau tabayun.

“Warga NU harus menjadi contoh bagi kalangan lain. Jangan mudah terkena fitnah dan jangan reaksioner karena itu yang diinginkan si tukang fitnah,” tegasnya.

DUTA

Posting Komentar

0 Komentar