JIKA TUNTUTAN TAK DIPENUHI, BURUH AKAN DEMO BERJILID SEPERTI AKSI BELA ISLAM



Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...Jangan lupa Share dan Komen ya :)

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal menyebut jika tuntutan aksi buruh hari ini tidak dipenuhi, maka mereka akan menggelar aksi lanjutan. Mereka akan mendatangkan massa dari luar Jakarta seperti aksi bela Islam berjilid-jilid.

Puluhan ribu buruh melaksanakan aksi unjuk rasa menuntut revisi UMP DKI Jakarta dan pencabutan PP 78 Tahun 2015 tentang pengupahan di Balai Kota dan long march ke Istana Negara, Jumat (10/11). Gerakan mereka tertahan di depan gedung Kementerian Perhubungan, Jalan Medan Merdeka Barat.

"Kalau hari ini tidak direspons, maka aksi-aksi ini akan berlangsung di kawasan industri dan nanti kami akan tentukan waktunya seluruh daerah aksi masuk Jakarta seperti pernah yang dilakukan aksi bela Islam," ujar Said di lokasi.

Aksi ini sendiri merupakan buntut penetapan upah minimum provinsi DKI Jakarta yang ditetapkan 1 November lalu. Said menyebut pengambilan keputusan yang dilakukan Gubernur Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno tidak sesuai dengan janji politik mereka.

Keputusan yang diambil itu berdasarkan PP 78 tahun 2015 yang mereka tentang. Sebab tidak sesuai dengan hasil survei kebutuhan hidup layak (KHL) versi Dewan Pengupahan yang menetapkan di angkat Rp 3.7 juta sehingga diambil diangka Rp 3.9 juta. Karena itu mereka tetap kukuh dengan angka tersebut dan menolak UMP 2018 sebelum ditetapkan.

Said menuturkan Sandi sendiri mau menerima mereka, tapi ditolak lantaran tidak ada sinyal pengubahan keputusan. Padahal, pihaknya sendiri sudah mengajukan angka kompromi di Rp. 3.7 juta.

"Kami sudah menawarkan nilai kompromi ump 3.75 juta," kata dia.

Sampai pukul 17.50 tidak ada tanda-tanda mereka membubarkan diri. Dari pihak polisi sendiri mengimbau aksi berakhir pada pukul 18.00 sesuai aturan.

MERDEKA

Posting Komentar

0 Komentar