Kabut asap cukup pekat menutupi Kota Jambi dan sekitarnya sepanjang Selasa (11/2). Kabut asap yang diduga kiriman tersebut, menyebabkan pengendara kendaraan bermotor ekstra hati-hati, karena jarak pandang hanya menembus sekitar 200 sampai 500 meter.
Kepekatan kabut asap akibat maraknya kebakaran lahan dan hutan tersebut paling parah terjadi pada pukul 06.00 WIB sampai pukul 08.00 WIB. Kepekatannya membuat jarak pandang berkisar 100 sampai 200 meter di ruas jalan arteri di Kota Jambi.
Untuk menghindari kecelakaan di waktu padat lalu-lintas tersebut, warga mengurangi kecepatan dan menyalakan lampu kendaraan. "Enggak bisa kencang, jarak pandang terbatas. Kabut asap pagi ini lebih pekat ketimbang kemarin," ujar seorang pegawai negeri sipil (PNS) di Kota Jambi, Joko.
Kabut asap lebih pekat terlihat di sepanjang alur pelayaran di Sungai Batanghari yang melintasi pusat Kota Jambi. Jarak pandang di permukaan sungai, berkisar 50 sampai 100 meter.
Sementara itu, karena jarak pandang di landasan pacu rata-rata di bawah 1 kilometer.
METROTV
JUAL PEMERAH BIBIR, PENGHILANG
BULU HALUS/TEBAL, LULUR ICE CREAM MINAT
WhatsApp:08882019835 - SMS: 085721536262 - LINE: timsolshop - Twitter:
@timsolshop -Facebook: Tim's Ol Shop - YM: cstimsolshop
Dinas
Kesehatan Kabupaten Pelalawan menyatakan adanya jumlah penderita
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pasca terjadinya kabut asap di
daerah ini sebanyak 414 orang.
Demikian seperti dikatakan Kadiskes Pelalawan, Dr Endit RP melalui Kabid P2PL, Dr Rafles, Selasa (11/2/2014). Rafles mengatakan, akibat kabut asap ini, timbul lima (5) penyakit terkait hal ini diantaranya ISPA, Pnueumonia, Asma, iritasi mata dan iritasi kulit.
"Dari lima penyakit itu, ISPA merupakan penyakit yang dominan jika terjadi kabut asap,"terangnya.
Menurutnya, lanjut Rafles, data di Diskes yang diperoleh dari puskesmas-puskesmas yang ada di daerah ini, dari mulai tanggal 3 - 11 Februari, tercatat ada 210 masyarakat yang terserang ISPA.
Dari jumlah tersebut, ibukota Pelalawan yakni kota Pangkalankerinci merupakan jumlah kasus terbanyak dalam ISPA yakni 134 orang yang terkena ISPA.
"Begitu juga dengan Pneumonia. Meski ini hanya pneumonia ringan, namun Pangkalan Kerinci tetap mendominasi dengan jumlah masyarakat yang terkena sebanyak 39 orang disusul Kecamatan Langgam yang hanya 1 orang, kecamatan lainnya nihil untuk penyakit ini," ujarnya.
Ditambahkannya, untuk di Pangkalan Kerinci sendiri, lima penyakit yang terjadi akibat kabut asap, semua ada terjadi.
"Sementara kecamatan-kecamatan lainnya, untuk penyakit pneumonia, asma, iritasi mata dan iritasi kulit belum ada laporan yang masuk,"ungkapnya.
Rafles menambahkan, dari data itu, hanya ada empat puskesmas yang belum melaporkan perkembangannya soal penyakit ISPA ini.
"Empat puskesmas itu yakni Puskesmas Kerumutan, Pangkalan Kuras, Pelalawan dan Kuala Kampar," tutupnya.
- See more at: http://www.goriau.com/berita/pelalawan/akibat-kabut-asap-414-orang-di-pelalawan-menderita-ispa.html#sthash.f5K7XcXZ.dpuf
Demikian seperti dikatakan Kadiskes Pelalawan, Dr Endit RP melalui Kabid P2PL, Dr Rafles, Selasa (11/2/2014). Rafles mengatakan, akibat kabut asap ini, timbul lima (5) penyakit terkait hal ini diantaranya ISPA, Pnueumonia, Asma, iritasi mata dan iritasi kulit.
"Dari lima penyakit itu, ISPA merupakan penyakit yang dominan jika terjadi kabut asap,"terangnya.
Menurutnya, lanjut Rafles, data di Diskes yang diperoleh dari puskesmas-puskesmas yang ada di daerah ini, dari mulai tanggal 3 - 11 Februari, tercatat ada 210 masyarakat yang terserang ISPA.
Dari jumlah tersebut, ibukota Pelalawan yakni kota Pangkalankerinci merupakan jumlah kasus terbanyak dalam ISPA yakni 134 orang yang terkena ISPA.
"Begitu juga dengan Pneumonia. Meski ini hanya pneumonia ringan, namun Pangkalan Kerinci tetap mendominasi dengan jumlah masyarakat yang terkena sebanyak 39 orang disusul Kecamatan Langgam yang hanya 1 orang, kecamatan lainnya nihil untuk penyakit ini," ujarnya.
Ditambahkannya, untuk di Pangkalan Kerinci sendiri, lima penyakit yang terjadi akibat kabut asap, semua ada terjadi.
"Sementara kecamatan-kecamatan lainnya, untuk penyakit pneumonia, asma, iritasi mata dan iritasi kulit belum ada laporan yang masuk,"ungkapnya.
Rafles menambahkan, dari data itu, hanya ada empat puskesmas yang belum melaporkan perkembangannya soal penyakit ISPA ini.
"Empat puskesmas itu yakni Puskesmas Kerumutan, Pangkalan Kuras, Pelalawan dan Kuala Kampar," tutupnya.
- See more at: http://www.goriau.com/berita/pelalawan/akibat-kabut-asap-414-orang-di-pelalawan-menderita-ispa.html#sthash.f5K7XcXZ.dpuf
Dinas
Kesehatan Kabupaten Pelalawan menyatakan adanya jumlah penderita
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pasca terjadinya kabut asap di
daerah ini sebanyak 414 orang.
Demikian seperti dikatakan Kadiskes Pelalawan, Dr Endit RP melalui Kabid P2PL, Dr Rafles, Selasa (11/2/2014). Rafles mengatakan, akibat kabut asap ini, timbul lima (5) penyakit terkait hal ini diantaranya ISPA, Pnueumonia, Asma, iritasi mata dan iritasi kulit.
"Dari lima penyakit itu, ISPA merupakan penyakit yang dominan jika terjadi kabut asap,"terangnya.
Menurutnya, lanjut Rafles, data di Diskes yang diperoleh dari puskesmas-puskesmas yang ada di daerah ini, dari mulai tanggal 3 - 11 Februari, tercatat ada 210 masyarakat yang terserang ISPA.
Dari jumlah tersebut, ibukota Pelalawan yakni kota Pangkalankerinci merupakan jumlah kasus terbanyak dalam ISPA yakni 134 orang yang terkena ISPA.
"Begitu juga dengan Pneumonia. Meski ini hanya pneumonia ringan, namun Pangkalan Kerinci tetap mendominasi dengan jumlah masyarakat yang terkena sebanyak 39 orang disusul Kecamatan Langgam yang hanya 1 orang, kecamatan lainnya nihil untuk penyakit ini," ujarnya.
Ditambahkannya, untuk di Pangkalan Kerinci sendiri, lima penyakit yang terjadi akibat kabut asap, semua ada terjadi.
"Sementara kecamatan-kecamatan lainnya, untuk penyakit pneumonia, asma, iritasi mata dan iritasi kulit belum ada laporan yang masuk,"ungkapnya.
Rafles menambahkan, dari data itu, hanya ada empat puskesmas yang belum melaporkan perkembangannya soal penyakit ISPA ini.
"Empat puskesmas itu yakni Puskesmas Kerumutan, Pangkalan Kuras, Pelalawan dan Kuala Kampar," tutupnya.
- See more at: http://www.goriau.com/berita/pelalawan/akibat-kabut-asap-414-orang-di-pelalawan-menderita-ispa.html#sthash.f5K7XcXZ.dpuf
Demikian seperti dikatakan Kadiskes Pelalawan, Dr Endit RP melalui Kabid P2PL, Dr Rafles, Selasa (11/2/2014). Rafles mengatakan, akibat kabut asap ini, timbul lima (5) penyakit terkait hal ini diantaranya ISPA, Pnueumonia, Asma, iritasi mata dan iritasi kulit.
"Dari lima penyakit itu, ISPA merupakan penyakit yang dominan jika terjadi kabut asap,"terangnya.
Menurutnya, lanjut Rafles, data di Diskes yang diperoleh dari puskesmas-puskesmas yang ada di daerah ini, dari mulai tanggal 3 - 11 Februari, tercatat ada 210 masyarakat yang terserang ISPA.
Dari jumlah tersebut, ibukota Pelalawan yakni kota Pangkalankerinci merupakan jumlah kasus terbanyak dalam ISPA yakni 134 orang yang terkena ISPA.
"Begitu juga dengan Pneumonia. Meski ini hanya pneumonia ringan, namun Pangkalan Kerinci tetap mendominasi dengan jumlah masyarakat yang terkena sebanyak 39 orang disusul Kecamatan Langgam yang hanya 1 orang, kecamatan lainnya nihil untuk penyakit ini," ujarnya.
Ditambahkannya, untuk di Pangkalan Kerinci sendiri, lima penyakit yang terjadi akibat kabut asap, semua ada terjadi.
"Sementara kecamatan-kecamatan lainnya, untuk penyakit pneumonia, asma, iritasi mata dan iritasi kulit belum ada laporan yang masuk,"ungkapnya.
Rafles menambahkan, dari data itu, hanya ada empat puskesmas yang belum melaporkan perkembangannya soal penyakit ISPA ini.
"Empat puskesmas itu yakni Puskesmas Kerumutan, Pangkalan Kuras, Pelalawan dan Kuala Kampar," tutupnya.
- See more at: http://www.goriau.com/berita/pelalawan/akibat-kabut-asap-414-orang-di-pelalawan-menderita-ispa.html#sthash.f5K7XcXZ.dpuf
Dinas
Kesehatan Kabupaten Pelalawan menyatakan adanya jumlah penderita
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pasca terjadinya kabut asap di
daerah ini sebanyak 414 orang.
Demikian seperti dikatakan Kadiskes Pelalawan, Dr Endit RP melalui Kabid P2PL, Dr Rafles, Selasa (11/2/2014). Rafles mengatakan, akibat kabut asap ini, timbul lima (5) penyakit terkait hal ini diantaranya ISPA, Pnueumonia, Asma, iritasi mata dan iritasi kulit.
"Dari lima penyakit itu, ISPA merupakan penyakit yang dominan jika terjadi kabut asap,"terangnya.
Menurutnya, lanjut Rafles, data di Diskes yang diperoleh dari puskesmas-puskesmas yang ada di daerah ini, dari mulai tanggal 3 - 11 Februari, tercatat ada 210 masyarakat yang terserang ISPA.
Dari jumlah tersebut, ibukota Pelalawan yakni kota Pangkalankerinci merupakan jumlah kasus terbanyak dalam ISPA yakni 134 orang yang terkena ISPA.
"Begitu juga dengan Pneumonia. Meski ini hanya pneumonia ringan, namun Pangkalan Kerinci tetap mendominasi dengan jumlah masyarakat yang terkena sebanyak 39 orang disusul Kecamatan Langgam yang hanya 1 orang, kecamatan lainnya nihil untuk penyakit ini," ujarnya.
Ditambahkannya, untuk di Pangkalan Kerinci sendiri, lima penyakit yang terjadi akibat kabut asap, semua ada terjadi.
"Sementara kecamatan-kecamatan lainnya, untuk penyakit pneumonia, asma, iritasi mata dan iritasi kulit belum ada laporan yang masuk,"ungkapnya.
Rafles menambahkan, dari data itu, hanya ada empat puskesmas yang belum melaporkan perkembangannya soal penyakit ISPA ini.
"Empat puskesmas itu yakni Puskesmas Kerumutan, Pangkalan Kuras, Pelalawan dan Kuala Kampar," tutupnya.
- See more at: http://www.goriau.com/berita/pelalawan/akibat-kabut-asap-414-orang-di-pelalawan-menderita-ispa.html#sthash.f5K7XcXZ.dpuf
Demikian seperti dikatakan Kadiskes Pelalawan, Dr Endit RP melalui Kabid P2PL, Dr Rafles, Selasa (11/2/2014). Rafles mengatakan, akibat kabut asap ini, timbul lima (5) penyakit terkait hal ini diantaranya ISPA, Pnueumonia, Asma, iritasi mata dan iritasi kulit.
"Dari lima penyakit itu, ISPA merupakan penyakit yang dominan jika terjadi kabut asap,"terangnya.
Menurutnya, lanjut Rafles, data di Diskes yang diperoleh dari puskesmas-puskesmas yang ada di daerah ini, dari mulai tanggal 3 - 11 Februari, tercatat ada 210 masyarakat yang terserang ISPA.
Dari jumlah tersebut, ibukota Pelalawan yakni kota Pangkalankerinci merupakan jumlah kasus terbanyak dalam ISPA yakni 134 orang yang terkena ISPA.
"Begitu juga dengan Pneumonia. Meski ini hanya pneumonia ringan, namun Pangkalan Kerinci tetap mendominasi dengan jumlah masyarakat yang terkena sebanyak 39 orang disusul Kecamatan Langgam yang hanya 1 orang, kecamatan lainnya nihil untuk penyakit ini," ujarnya.
Ditambahkannya, untuk di Pangkalan Kerinci sendiri, lima penyakit yang terjadi akibat kabut asap, semua ada terjadi.
"Sementara kecamatan-kecamatan lainnya, untuk penyakit pneumonia, asma, iritasi mata dan iritasi kulit belum ada laporan yang masuk,"ungkapnya.
Rafles menambahkan, dari data itu, hanya ada empat puskesmas yang belum melaporkan perkembangannya soal penyakit ISPA ini.
"Empat puskesmas itu yakni Puskesmas Kerumutan, Pangkalan Kuras, Pelalawan dan Kuala Kampar," tutupnya.
- See more at: http://www.goriau.com/berita/pelalawan/akibat-kabut-asap-414-orang-di-pelalawan-menderita-ispa.html#sthash.f5K7XcXZ.dpuf
Dinas
Kesehatan Kabupaten Pelalawan menyatakan adanya jumlah penderita
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pasca terjadinya kabut asap di
daerah ini sebanyak 414 orang.
Demikian seperti dikatakan Kadiskes Pelalawan, Dr Endit RP melalui Kabid P2PL, Dr Rafles, Selasa (11/2/2014). Rafles mengatakan, akibat kabut asap ini, timbul lima (5) penyakit terkait hal ini diantaranya ISPA, Pnueumonia, Asma, iritasi mata dan iritasi kulit.
"Dari lima penyakit itu, ISPA merupakan penyakit yang dominan jika terjadi kabut asap,"terangnya.
Menurutnya, lanjut Rafles, data di Diskes yang diperoleh dari puskesmas-puskesmas yang ada di daerah ini, dari mulai tanggal 3 - 11 Februari, tercatat ada 210 masyarakat yang terserang ISPA.
Dari jumlah tersebut, ibukota Pelalawan yakni kota Pangkalankerinci merupakan jumlah kasus terbanyak dalam ISPA yakni 134 orang yang terkena ISPA.
"Begitu juga dengan Pneumonia. Meski ini hanya pneumonia ringan, namun Pangkalan Kerinci tetap mendominasi dengan jumlah masyarakat yang terkena sebanyak 39 orang disusul Kecamatan Langgam yang hanya 1 orang, kecamatan lainnya nihil untuk penyakit ini," ujarnya.
Ditambahkannya, untuk di Pangkalan Kerinci sendiri, lima penyakit yang terjadi akibat kabut asap, semua ada terjadi.
"Sementara kecamatan-kecamatan lainnya, untuk penyakit pneumonia, asma, iritasi mata dan iritasi kulit belum ada laporan yang masuk,"ungkapnya.
Rafles menambahkan, dari data itu, hanya ada empat puskesmas yang belum melaporkan perkembangannya soal penyakit ISPA ini.
"Empat puskesmas itu yakni Puskesmas Kerumutan, Pangkalan Kuras, Pelalawan dan Kuala Kampar," tutupnya.
- See more at: http://www.goriau.com/berita/pelalawan/akibat-kabut-asap-414-orang-di-pelalawan-menderita-ispa.html#sthash.f5K7XcXZ.dpuf
Demikian seperti dikatakan Kadiskes Pelalawan, Dr Endit RP melalui Kabid P2PL, Dr Rafles, Selasa (11/2/2014). Rafles mengatakan, akibat kabut asap ini, timbul lima (5) penyakit terkait hal ini diantaranya ISPA, Pnueumonia, Asma, iritasi mata dan iritasi kulit.
"Dari lima penyakit itu, ISPA merupakan penyakit yang dominan jika terjadi kabut asap,"terangnya.
Menurutnya, lanjut Rafles, data di Diskes yang diperoleh dari puskesmas-puskesmas yang ada di daerah ini, dari mulai tanggal 3 - 11 Februari, tercatat ada 210 masyarakat yang terserang ISPA.
Dari jumlah tersebut, ibukota Pelalawan yakni kota Pangkalankerinci merupakan jumlah kasus terbanyak dalam ISPA yakni 134 orang yang terkena ISPA.
"Begitu juga dengan Pneumonia. Meski ini hanya pneumonia ringan, namun Pangkalan Kerinci tetap mendominasi dengan jumlah masyarakat yang terkena sebanyak 39 orang disusul Kecamatan Langgam yang hanya 1 orang, kecamatan lainnya nihil untuk penyakit ini," ujarnya.
Ditambahkannya, untuk di Pangkalan Kerinci sendiri, lima penyakit yang terjadi akibat kabut asap, semua ada terjadi.
"Sementara kecamatan-kecamatan lainnya, untuk penyakit pneumonia, asma, iritasi mata dan iritasi kulit belum ada laporan yang masuk,"ungkapnya.
Rafles menambahkan, dari data itu, hanya ada empat puskesmas yang belum melaporkan perkembangannya soal penyakit ISPA ini.
"Empat puskesmas itu yakni Puskesmas Kerumutan, Pangkalan Kuras, Pelalawan dan Kuala Kampar," tutupnya.
- See more at: http://www.goriau.com/berita/pelalawan/akibat-kabut-asap-414-orang-di-pelalawan-menderita-ispa.html#sthash.f5K7XcXZ.dpuf
Dinas
Kesehatan Kabupaten Pelalawan menyatakan adanya jumlah penderita
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pasca terjadinya kabut asap di
daerah ini sebanyak 414 orang.
Demikian seperti dikatakan Kadiskes Pelalawan, Dr Endit RP melalui Kabid P2PL, Dr Rafles, Selasa (11/2/2014). Rafles mengatakan, akibat kabut asap ini, timbul lima (5) penyakit terkait hal ini diantaranya ISPA, Pnueumonia, Asma, iritasi mata dan iritasi kulit.
"Dari lima penyakit itu, ISPA merupakan penyakit yang dominan jika terjadi kabut asap,"terangnya.
Menurutnya, lanjut Rafles, data di Diskes yang diperoleh dari puskesmas-puskesmas yang ada di daerah ini, dari mulai tanggal 3 - 11 Februari, tercatat ada 210 masyarakat yang terserang ISPA.
Dari jumlah tersebut, ibukota Pelalawan yakni kota Pangkalankerinci merupakan jumlah kasus terbanyak dalam ISPA yakni 134 orang yang terkena ISPA.
"Begitu juga dengan Pneumonia. Meski ini hanya pneumonia ringan, namun Pangkalan Kerinci tetap mendominasi dengan jumlah masyarakat yang terkena sebanyak 39 orang disusul Kecamatan Langgam yang hanya 1 orang, kecamatan lainnya nihil untuk penyakit ini," ujarnya.
Ditambahkannya, untuk di Pangkalan Kerinci sendiri, lima penyakit yang terjadi akibat kabut asap, semua ada terjadi.
"Sementara kecamatan-kecamatan lainnya, untuk penyakit pneumonia, asma, iritasi mata dan iritasi kulit belum ada laporan yang masuk,"ungkapnya.
Rafles menambahkan, dari data itu, hanya ada empat puskesmas yang belum melaporkan perkembangannya soal penyakit ISPA ini.
"Empat puskesmas itu yakni Puskesmas Kerumutan, Pangkalan Kuras, Pelalawan dan Kuala Kampar," tutupnya.
- See more at: http://www.goriau.com/berita/pelalawan/akibat-kabut-asap-414-orang-di-pelalawan-menderita-ispa.html#sthash.f5K7XcXZ.dpuf
Demikian seperti dikatakan Kadiskes Pelalawan, Dr Endit RP melalui Kabid P2PL, Dr Rafles, Selasa (11/2/2014). Rafles mengatakan, akibat kabut asap ini, timbul lima (5) penyakit terkait hal ini diantaranya ISPA, Pnueumonia, Asma, iritasi mata dan iritasi kulit.
"Dari lima penyakit itu, ISPA merupakan penyakit yang dominan jika terjadi kabut asap,"terangnya.
Menurutnya, lanjut Rafles, data di Diskes yang diperoleh dari puskesmas-puskesmas yang ada di daerah ini, dari mulai tanggal 3 - 11 Februari, tercatat ada 210 masyarakat yang terserang ISPA.
Dari jumlah tersebut, ibukota Pelalawan yakni kota Pangkalankerinci merupakan jumlah kasus terbanyak dalam ISPA yakni 134 orang yang terkena ISPA.
"Begitu juga dengan Pneumonia. Meski ini hanya pneumonia ringan, namun Pangkalan Kerinci tetap mendominasi dengan jumlah masyarakat yang terkena sebanyak 39 orang disusul Kecamatan Langgam yang hanya 1 orang, kecamatan lainnya nihil untuk penyakit ini," ujarnya.
Ditambahkannya, untuk di Pangkalan Kerinci sendiri, lima penyakit yang terjadi akibat kabut asap, semua ada terjadi.
"Sementara kecamatan-kecamatan lainnya, untuk penyakit pneumonia, asma, iritasi mata dan iritasi kulit belum ada laporan yang masuk,"ungkapnya.
Rafles menambahkan, dari data itu, hanya ada empat puskesmas yang belum melaporkan perkembangannya soal penyakit ISPA ini.
"Empat puskesmas itu yakni Puskesmas Kerumutan, Pangkalan Kuras, Pelalawan dan Kuala Kampar," tutupnya.
- See more at: http://www.goriau.com/berita/pelalawan/akibat-kabut-asap-414-orang-di-pelalawan-menderita-ispa.html#sthash.f5K7XcXZ.dpuf
0 Komentar