BERPOLIGAMI, DJOKO SUSILO MENGAKU BUJANGAN

Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...Jangan lupa Share dan Komen ya :)

Mantan Kepala Korps Lalu Lintas Kepolisian RI Inspektur Jenderal Polisi Djoko Susilo memiliki tiga istri yang seluruhnya dinikahi di Kantor Urusan Agama. Namun ia memalsukan identitas saat menikahi istri kedua dan ketiganya.

Hal itu terungkap dalam sidang perdana Djoko di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Selatan, Selasa (23/4). Jenderal bintang dua itu duduk sebagai terdakwa kasus korupsi dan pencucian uang proyek simulator SIM di Korps Lalu Lintas Polri.


Tim Jaksa Penuntut Umum memasukan kisah poligami Djoko, lengkap dengan identitas istri-istrinya, dalam dakwaan. Itu dilakukan karena Djoko menggunakan istri-istrinya itu untuk menyimpan aset-asetnya yang tersebar di berbagai daerah. Aset diduga hasil korupsi.


Istri pertama Djoko bernama Suratmi. Mereka menikah 26 Juni 1985 di KUA Krembangan. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai dua anak perempuan dan satu laku-laki.


Pada 27 Mei 2001, Djoko menikah lagi dengan Mahdiana di KUA Kecamatan Pasang Minggu, Jakarta Selatan. Ia menggunakan identitas Joko Susilo bin Sarimun dengan status jejaka atau bujangan. Nama itu berbeda ejaan dengan Djoko.


"Dari pernikahan dengan Mahdiana, terdakwa punya satu anak perempuan dan satu laki-laki," kata Jaksa KMS Roni saat membacakan dakwaan.


Desember 2008, Djoko menikah lagi dengan mantan putri Solo Dipta Anindita. Ia menyamarkan identitas sebagai pria kelahiran Malang, 7 Oktober 1970. Padahal Djoko lahir di Madiun pada 7 Oktober 1967.


Dari ketiga istrinya, nama Dipta paling sering digunakan untuk membeli aset. KPK telah menyita 40 aset Djoko dalam bentuk tanah, rumah, bus, dan mobil, yang tersebar di sejumlah daerah di Indonesia.


METROTV

Posting Komentar

0 Komentar