JANGAN SAMPAI LAMPUNG SEPERTI POSO

Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...Jangan lupa Share dan Komen ya :)

Anggota Komisi III DPR Martin Hutabarat menyatakan sistem keamanan nasional di Indonesia belum sepenuhnya efektif, menyusul bentrokan yang terjadi antarwarga Desa Agom, Kecamatan Kalianda dengan warga Desa Balinuraga, Kecamatan Way Panji, Lampung Selatan.

"Bentrokan di Lampung ini membuat kita bertanya-tanya sampai sejauh mana sistem keamanan nasional kita dapat diandalkan, untuk mengatasi potensi konflik yang mungkin terjadi di banyak tempat akibat kemajemukan bangsa,"ujar Martin di Jakarta, Selasa (30/10/2012)

Politikus dari fraksi Partai Gerindra ini menambahkan aparat yang tugasnya menjaga keamanan dan ketertiban, tidak dapat diandalkan dalam menjaga keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Jangan-jangan aparat kita tidak dapat diandalkan menjaga keamanannya padahal NKRI ini harus bisa dijaga dengan kemampuan aparat keamanan yang handal,"ungkapnya

Padahal, kata Martin, perwira seperti Polri dan TNI di bayar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) namun prestasi mereka tidak begitu menonjol dalam menjaga kestabilan keamanan.


"Ada hampir 800.000 orang aparat kita, Polri dan TNI yang digaji oleh APBN, tapi terkesan tidak begitu menonjol prestasi dan kerjasamanya dalam mengatasi kerusuhan,"imbuhnya

Martin berharap agar bentrokan yang terjadi Lampung Selatan dapat terselesaikan dan tidak bergejolak kedepannya. "Kami berharap agar kerusuhan di Lampung Selatan jangan sampai berkepanjanggan seperti kerusuhan di Kalimantan, Aceh, Poso, Ambon dan Maluku Utara beberapa waktu lalu,"tandasnya

"Kerusuhan yang terjadi di Lampung Selatan ini adalah contoh betapa kurang efektifnya sinergi yang dibangun," ungkap Martin.

Selanjutnya, Martin memaparkan bahwa Indonesia sebagai bangsa Bhinneka Tunggal Ika perlu memiliki sistem keamanan nasional terpadu.


"Besar dan luasnya wilayah kita dengan penduduknya yang berbhineka, hendaknya dapat menyadarkan pemerintah betapa pentingnya satu negara yang besar seperti Indonesia ini memiliki sistem Keamanan Nasional yang terpadu dan effektif dalam mengatasi kerusuhan dan menjaga keutuhan NKRI," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, bentrokan warga di Lampung Selatan memakan korban jiwa lagi. Kemarin, enam orang dilaporkan meninggal akibat bentrok berdarah di Lampung Selatan tersebut. Jatuhnya korban tersebut menambah jumlah yang meninggal menjadi sembilan orang sejak rusuh itu terjadi pada Minggu lalu.

Selain korban tewas, Polda Lampung menyebutkan ada sejumlah warga yang juga mengalami luka dan belasan rumah terbakar.

OKEZONE

Posting Komentar

0 Komentar