SURIAH SIAPKAN SENJATA KIMIA

Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...

Kekhawatiran terhadap senjata kimia dan biologi serta senjata pemusnah masal (weapon of mass destruction atau WMD) yang dimiliki Suriah beralasan. Suriah dilaporkan menyimpan senjata kimia mereka di perbatasan.

INFORMASI menyebutkan bahwa rezim Presiden Suriah, Bashar al-Assad, memiliki dan menyimpan senjata jenis itu. Bahkan, Kementerian Luar Negeri Suriah mengakuinya.


Dalam perkembangan terbaru, kelompok tentara oposisi Suriah menyatakan bahwa senjata kimia dan biologi rezim Assad itu telah dipindahkan atau dialihkan lokasinya. Menurut Tentara Suriah Merdeka atau FSA (para personel militer yang membelot dan bergabung ke oposisi), yang mengutip sumber intelijen di kalangan dalam rezim Assad, seluruh stok atau persediaan dipindahkan sekitar 15 hari yang lalu.


Kolonel Mustapha Sheikh dari FSA menuturkan kepada CNN bahwa sebagian senjata kimia dan biologi tersebut ditransfer ke wilayah pantai Suriah. “Sebagian besar lainnya dipindahkan ke bandara-bandara di sepanjang perbatasan di selatan,” ungkapnya, kemarin.


Tak diketahui kenapa senjata kimia maupun biologi itu dipindahkan. Juga tak jelas apakah pemindahan dilakukan agar bisa dioperasikan kapan saja atau setiap saat.


Sebelumnya, oposisi Suriah merilis bahwa rezim Assad bisa mengerahkan senjata kimia dan biologi setiap saat jika terpojok. Dalam jumpa pers di Damaskus pada Senin, 23 Juli, juru bicara Kemenlu Suriah, Jihad Makdissi, membenarkan kepemilikan senjata-senjata itu oleh pemerintahan Assad. Tetapi, dia membantah bahwa pihaknya akan menggunakan untuk menyerang warga sipil yang pro-oposisi.


“Setiap stok WMD atau senjata nonkonvensional lain yang dimiliki oleh Republik Arab Suriah tidak akan pernah digunakan untuk melawan warga sipil atau rakyat Suriah selama krisis ini maupun dalam kondisi apapun,” ungkap Makdissi saat itu.


“Seluruh senjata tersebut terus dimonitor dan dijaga oleh tentara Suriah. Senjata-senjata itu hanya akan digunakan jika ada agresi eksternal terhadap Republik Arab Suriah,” lanjutnya.


Pernyataan Makdissi itu dilontarkan setelah ada usulan dan wacana yang diajukan sejumlah negara soal perlunya intervensi militer dari luar untuk mengakhiri pertumpahan darah di Suriah. Namun, Makdissi kemarin membantah dan mengklarifikasi kembali pernyataannya.


Sementara seorang pejabat pertahanan Israel berani memastikan soal kepemilikan senjata kimia dan biologi oleh rezim Assad. “Saat ini rezim Suriah memang harus berjuang keras untuk mempertahankan kekuasaan. Namun, semua senjata kimia dan pemusnah masal masih di bawah kontrol penuh rezim Assad,” ujar Amos Gilad, pejabat tinggi Kementerian Pertahanan Israel, dalam wawancara dengan radio setempat. “Yang ditakutkan, ketika rezim goyah, kontrol atas senjata-senjata tersebut juga akan ikut goyah,” tambahnya.


FAJAR

Posting Komentar

0 Komentar