OBAMA BERGERAK BANTU GERILYAWAN SURIAH

Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...

Ini realitas hubungan Amerika Serikat dan Suriah. Pada tahun pertama masa jabatannya, Presiden Barack Obama mengirim surat kepada Presiden Suriah, Bashar al-Assad, guna memperbaiki hubungan yang lama tegang.
 

Pada tahun ketiganya, Obama menuntut Bashar mundur.

Sekarang, mendekati akhir masa jabatannya, sementara pemilihan presiden dijadwalkan berlangsung pada November, Obama bergerak secara hati-hati memberi dukungan lebih besar buat gerilyawan Suriah.
 

Sementara itu, berbagai upaya diplomatik internasional telah mula-mula menjadi pilihan pertama Obama menghadapi kegagalan.

Gedung Putih diperkirakan telah merancang instruksi presiden, yang mengutip satu "temuan", yang akan memberi wewenang bagi bantuan rahasia yang lebih besar buat gerilyawan, tapi tak sampai mempersenjatai mereka.

Tidak jelas apakah Obama telah menandatangani dokumen tersebut, sementara para pejabat AS tak bersedia mengomentari "temuan" itu, yang merupakan wewenang sangat rahasia bagi kegiatan rahasia.

Namun dalam beberapa hari belakangan, pemerintah Obama secara terbuka telah memberi tanda Washington berencana memberi bantuan lebih besar buat gerilyawan.

"Saya harus mengatakan, kami juga akan meningkatkan upaya kami membantu oposisi," kata Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton, Selasa (24/7).

Obama sedang mencari cara membantu penentang al-Asaad dengan meningkatkan pasokan peralatan komunikasi dan berbagai informasi intelijen mengenai gerakan tentara Bashar. Amerika Serikat sudah mengirim radio yang diberi sandi.

Pemerintah AS juga berusaha membantu gerilyawan agar lebih tertata, merencanakan kapan Bashar akan dijatuhkan, dan secara seksama memantau simpanan senjata kimia Suriah guna memastikan keamanannya.

"Kita telah bergerak sangat lamban dalam hal ini, tidak teratur. Bahkan dinas intelijen kita telah bertindak lamban guna menempatkan diri mereka agar bisa memperoleh keterangan yang lebih baik," kata Ketua Komite Intelijen Senat AS Mike Rogers, dari Republik.

 
ANTARA

Posting Komentar

0 Komentar