POLISI BURU DEMONSTRAN PENYIRAM AIR KERAS

Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...

Polisi masih melacak pelaku penyiraman air keras (cairan zat kimia sejenis air raksa) kepada wartawan dan polisi, saat aksi demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), di depan Gedung DPR, Jumat (30/3).

"Masih dalam penyelidikan Polda Metro, nanti kita update datanya. Kita belum tau," kata Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo, usai menghadiri Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Bidang Hukum, antara Kejaksaan RI dan Kejaksaan Malaysia, di gedung Kejagung, Jakarta Selatan, Senin (2/4).

Selain melacak keberadaan pelakunya, Timur mengaku belum mengetahui apakah cairan yang melukai tubuh beberapa orang itu adalah air raksa.

"Belum diketahui (jenis cairan zat kimia, Red.). Sekali lagi, masih dalam penyelidikan Polda Metro," tandasnya.

Sementara itu, Polda Metro Jaya menyatakan tengah memburu seseorang di antara demonstran penyiram cairan yang teridentifikasi berpakaian sipil.

Menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Rikwanto, diduga kuat oknum penyiram air keras sudah merencanakan aksinya jauh sebelumnya, untuk melukai kelompok yang menjadi sasarannya, termasuk polisi.

"Kami menduga ada oknum massa yang mengambil kesempatan di gedung DPR. Semuanya masih kita selidiki lebih lanjut," ujar Rikwanto.

Menurutnya, berdasarkan keterangan korban, para pelaku menyebar di sejumlah titik untuk menyiramkan air keras tersebut, sehingga mengakibatkan luka bakar di beberapa bagian tubuh korbannya.

Polisi dan wartawan yang menjadi korban penyiraman air keras tersebut, di antaranya Brigadir Made AKP dan Aiptu Sujono. Sedangkan korban dari wartawan, juru kamera JakTV Ananto Handoyo, dan Alvi Apriya Yandi dari Kompas TV, serta wartawati BBC Alice Budi Satrijo.

GATRA

Posting Komentar

0 Komentar