BENTROK SARA DI BEKASI DUA TEWAS



Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...

Pertikaian dua kelompok pemuda pecah di Kampung Rawa Bambu, Kota Bekasi, Selasa (20/03). Atas bentrokan yang bernuansa SARA itu, dua nyawa melayang, 10 lainnya luka parah. Ironisnya, dua korban tewas tersebut bukan dari kelompok yang bertikai dan tidak tahu apa-apa soal perselisihan dua kelompok massa tersebut.

Korban meninggal dunia adalah Jhony David Situmorang, 37, dan Hasim Laode, 26. Hasim Laode tewas di lokasi kejadian dengan kondisi mengenaskan karena tubuhnya dibakar massa.

Selain menewaskan dua pemuda, dua kendaraan pun menjadi sasaran amukan kelompok yang bertikai. Kendaraan Suzuki Grand Vitara dengan nopol B 1962 NI, dan satu unit kendaraan sepeda motor Honda Revo B 6883 KR yang diduga milik Hasim Laode.

Insiden berdarah itu bermula dari kesalah pahaman antara sekelompok penduduk dengan sekelompok pemuda dari Indonesia Timur. Peristiwa berawal keributan kecil di sebuah warung, Minggu (18/03) malam.

Hingga akhirnya, Senin (20/03) malam pukul 23.00, pertikaian kembali pecah di pintu gerbang Perumahan Titian Indah, Harapan Jaya, Bekasi Utara. Pukul 04.00 dinihari, bentrok kembali terjadi di Jalan Raya Kali Baru, Bekasi Barat.

Layaknya perang kerajaan, dua kelompok pemuda duel satu lawan satu dengan kelompok yang bertikai. Dari bentrokan pertama itu, korban adalah Kusnadi (satpam), Nunik dan 8 orang lainnya ikut terkena sabetan benda tajam.

Menurut keterangan saksi mata, Abe, 35, yang juga warga Rawa Bambu, keributan ini sudah sejak Minggu malam. Saat itu hanya persoalan kesalahpahaman.

Dia menjelalaskan, dalam kericuhan pertama kali belum ada korban jiwa. Namun, sejumlah korban akibat luka bacok banyak dirasakan kedua kelompok. Selain bersenjata anak panah, samurai, golok, dan bambu kedua kelompok pemuda juga saling melempari batu. ”Kami ini pribumi, kenapa harus takut dengan warga pendatang,” jelasnya.
Hingga puncak bentrokan itu terjadi pukul 04.00 hingga pukul 07.00 pagi. Meski bentrok sudah berlangsung beberapa kali, polisi yang terkesan tidak antisipatif membuat bentrokan tersebut tidak dapat diredam.

Atas bentrokan kedua itu, dua orang meninggal, dan satu unit sepeda motor, dan satu unit mobil dibakar massa. Sayangnya, korban meninggal itu, bukanlah bagian dari kelompok yang bertikai. Korban tewas Jhony David Situmorang, 37, diketahui warga Villa Indah Permai D2/12 RT02/33 Bekasi Utara yang kebetulan saat kejadian lewat di lokasi.

Jhony diketahui saat pagi hari sedang mengendarai mobil Suzuki Grand Vitara B 1962 NI hitam mendapatkan amukan warga yang menyangka dirinya adalah anggota kelompok yang menjadi lawannya. Mobil yang dikendarainya dihadang ratusan warga Kampung. Tanpa bertanya, warga membacok tubuh korban secara membabi buta.

Menurut keterangan Istri Jhony, Nani Setiawati, 30, suaminya saat itu hendak berangkat bekerja seperti biasanya sebagai petugas leasing dan selalu melewati lokasi tempat kejadiannya bentrok. ”Suami saya naik mobil dengan dua temannya, dia tidak tahu apa-apa soal kerusuhan itu,” ujarnya sambil terisak di RSUD Kota Bekasi.

Sama halnya dengan korban Laode Amsir, 26, warga asal Buton. Kerabatnya Amirudin menjelaskan, Laode saat itu hendak menuju toko material bersama temannya dengan sepeda motor Honda Revo B 6883 KR untuk membeli kayu. ”Laode lagi bantu saudaranya yang sedang bangun rumah di lokasi itu, tampang dia memang mirip Ambon, tapi dia asli Buton,” jelasnya.

Dia menyayangkan aksi yang dilakukan masyarakat yang langsung melakukan amukan kepada Laode, kata dia, harusnya warga menanyakan dulu Laode sebelum mengeroyoknya. ”Ini yang bertikai siapa yang jadi korban warga mana, warga salah sasaran,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Rw 07, Mamat Fauzi mengatakan, sudah tersusun sebuah kesepakatan yang disaksikan sejumlah Muspida. Dan dia menjelaskan, seluruh hasil keputusan yang disepakati akan diikuti dan secepatnya menyampaikan kepada masyarakatnya agar tidak terjadi bentrok yang sama. ”Saya akan sampaikan dan saya akan melakukan pengamanan kepada warga saya agar tidak melakukan tindakan anarkhis dan saya mewaspadai kumpulan massa yang berkumpul,” ujarnya setelah kesepakatan di Kantor Sekretaris RW 07.

Terkait kasus ini sendiri Kapolresta Bekasi Kota, Kombes Priyo Widiyanto mengatakan, pihaknya telah mengerahkan ratusan personel dari seluruh unit untuk berjaga di lokasi bentrok dua kelompok yang bertikai. Di antaranya, di depan Perumahan Tytyan Indah Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi. ”Polresta Bekasi Kota untuk mengamankan wilayah, sementara Polda mengamankan proses penyidikan," kata Kapolres.

Menurut Kapolres, sudah ada dua orang yang diidentifikasi sebagai provokator pada bentrokan Selasa dinihari. ”Sudah diketahui siapa-siapa yang terlibat, tapi mereka belum kita tetapkan sebagai tersangka dan belum tahan. Nanti kita mintai keterangan dulu,” kata Priyo.

JPNN

Posting Komentar

0 Komentar