PELAPOR SEDOT PULSA SIAP HADAPI RESIKO APAPUN

Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...

Feri Kuntoro, menyatakan siap menghadapi risiko apapun yang ditimbulkan akibat langkahnya melaporkan kasus pencurian pulsa yang dialaminya ke polisi. Apalagi, kerugian yang ditimbulkan kejahatan pencurian pulsa ini, bukan hanya dirinya, tapi banyak konsumen.

"Saya tidak berharap seperti ini. Tapi, kalau kasus ini menjadi pencerahan dan perbaikan, saya pikir, ya Insyaallah lah. Mari kita bersama-sama, meski nantinya akan menyita waktu dan biaya. Ya, saya siap risiko itu, untuk kemaslahatan. Soalnya, kalau difikir-fikir, memang kerugiannya sedikit yah, tapi kan kalau dikalikan berapa juta orang?" kata Feri saat hendak menjalani pemeriksaan sebagai saksi pelapor di Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (9/11/2011).

Sebagaimana diberitakan, Feri melaporkan kasus pencurian pulsa yang dialaminya ke polisi, gara-gara registrasi undian berhadiah lewat layanan SMS premium 9133, membuatnya harus membayar tagihan kartu paskabayar sekitar Rp100 ribu setiap bulan atau total kerugian Rp 400 ribu. Feri mengaku tak bisa membatalkan registrasi tersebut kendati telah minta bantuan provider dan content provider SMS tersebut.

Belum lama melaporkan kasus itu ke polisi, justru Feri dilaporkan balik perusahaan pemilik short code tersebut, PT Colibri Networks, atas tuduhan pencemaran nama baik dan fitnah. Hal itu membuat Feri harus minta perlindungan ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

Menurut Feri, sudah tertutup pintu damai dengan pihak-pihak terkait kasus ini. Dan langkah hukum ini harus ia tempuh mengingat cara damai ke pihak provider dan operator SMS premium tersebut tak ditanggapi dengan positif.

"(Selama ini ancaman) belum ada ke saya. Saya harap tidak akan ada," harapnya.

TRIBUN

Posting Komentar

0 Komentar