USMAN HAMID: POLLYCARPUS TERKAIT BIN

Ayo Langganan Gratis Berbagi Berita...

Komisi Informasi Publik (KIP) hari Jumat (21/10/2011) ini kembali menggelar sidang ajudikasi sengketa informasi yang diajukan oleh Suciwati, istri almarhum Munir melawan Badan Intelijen Negara (BIN).

Sidang digelar di ruang sidang KIP, Gedung ITC, Jakarta, Jumat sore.

Sidang hari ini, merupakan sidang yang kedua kalinya, dengan agenda mendengarkan keterangan saksi yang diajukan oleh pihak pemohon.

Adapun saksi yang diajukan oleh pemohon, adalah Usman Hamid, mantan Sekretaris Tim Pencari Fakta (TPF) kasus pembunuhan Munir yang dibentuk Presiden di tahun 2004 lalu.

Dalam kesaksiannya Usman mengungkapkan pihaknya pernah mendapatkan fakta bahwa co pilot maskapai Garuda Indonesia, Pollycarpus, memiliki keterkaitan dengan Badan Intelijen Negara (BIN).

Hal itu diketahui dari adanya hubungan telepon antara Pollycarpus dengan Deputi V BIN, kala itu, Muchdi Pr, juga dengan BIN sendiri.

"Beberapa hari Munir sebelum pergi ke Belanda, seseorang bernama Polly menelpon Suciwati, menanyakan rencana kepergian Munir ke Belanda. TPF mencoba melacak informasi nomor itu ke pihak telekomunikasi. Hendardi (seorang anggota TPF), juga pernah dihubungi dengan seseorang bernama Polly, itu digunakan rujukan untuk melacak, guna mencari kecocokan nomor yang menghubungi Munir. Disitu kita menyelusuri lebih jauh, nomor telpon tersebut dengan nomor-nomor lain yang diduga terkait. Nomor yang digunakan Polly untuk menghubungi Munir sama denga yang digunakan menghubungi Hendardi, telepon itu terubung dengan BIN," paparnya.

Selain itu, TPF menurutnya mendapatkan fakta, bahwa Pollycarpus pernah mendapatkan senjata dari BIN.

"Polly diberikan senjata api yang ditandatangani, oleh Sekretaris Utama BIN. Sehari setelah Polly muncul di media, Polly diminta BIN, mengembalikan pistol yang diberikan BIN, pada hari itu, seluruh dokumen keanggotaan Polly di BIN, dihapus dan dihilangkan," ujarnya.

Dalam sidang yang diketuai oleh Komisioner KIP, Alamsyah Saragih, pihak Suciwati diwakilkan oleh sejumlah aktivis pro HAM, dari Lembaga Swadaya Masyarakat Komite Aksi untuk Solidaritas Munir (Kasum). Sementara BIN absen dari sidang.

TRIBUN

Posting Komentar

0 Komentar