BURGER BISA MENINGKATKAN RISIKO ASMA PADA ANAK-ANAK



Please comment & share this article, thanks!

Makan burger tiga atau lebih dalam seminggu dapat meningkatkan risiko anak terkena asma dan mengi (wheeze atau gejala asma berupa bunyi tinggi yang keluar dari hidung saat bernapas) -- setidaknya di negara maju. Demikian kesimpulan sebuah studi internasional yang diterbitkan Thorax baru-baru ini. Sebaliknya, menurut penelitian ini, diet ala Mediterania (gaya makan orang Eropa bagian selatan), yang kaya buah, sayur, dan ikan tampaknya bisa mencegah risiko tersebut.

Tim peneliti mendasarkan temuan mereka pada data yang dikumpulkan antara 1995 dan 2005 meliputi 50.000 anak antara usia 8 dan 12 tahun dari 20 negara kaya dan miskin di seluruh dunia. Orangtua mereka ditanyai menu normal anak-anak mereka dan apakah anak-anak mereka pernah didiagnosis terkena asma dan/atau mengi.

Kurang dari 30 ribu anak diperiksa reaksi alerginya, untuk melihat apakah diet juga mempengaruhi peluang mereka terkena alergi. Diet tampaknya tidak berkaitan dengan kepekaan terhadap alergen umum. Tapi hal itu tampaknya mempengaruhi prevalensi asma dan mengi.

Asupan tinggi buah berkaitan dengan tingkat mengi yang rendah di kalangan anak-anak dari negara-negara kaya dan miskin.

Demikian pula, diet tinggi ikan melindungi anak-anak di negara-negara kaya, sementara diet makanan yang kaya sayuran hijau yang dimasak melindungi anak-anak terhadap mengi di negara-negara miskin.

Secara keseluruhan, diet ala Mediterania berkaitan dengan prevalensi asma dan mengi yang rendah. Sebaliknya, makan tiga atau lebih burger seminggu berkaitan dengan prevalensi asma dan mengi yang tinggi, khususnya di kalangan anak-anak yang tidak alergi di negara-negara kaya.

TEMPO

Posting Komentar

0 Komentar